BTemplates.com

Selamat Datang Di Website Majelis Al-Badar, Komunitas Online Para Pecinta Rasulullah...

Selasa, 10 Oktober 2017

Berlindunglah Kalian Dari Dasyatnya Tumpukan Musibah

Hamdan li Robbin Khosshona bi Muhammadin, Wa anqodznaa bi dzulmatil jahli waddayaajiri, Alhamdu lillahil ladzii hadaanaa, bi ‘abdihil mukhtaari man da’aanaa, ilaihi bil idzni waqod naadaanaa labbaika yaa man dallanaa wa hadaanaa, Shollallahu wa sallama wa baaroka ’alaih...

Alhamdu lillahil ladzi jam’anaa fi hadzal mahdhor, Limpahan puji kehadirat Allah Jalla wa ‘ala, yang telah menerbitkan cahaya iman dan hidayah dan Islam didalam jiwa kita, itulah kenikmatan dan kasih sayang yang melebihi dari segenap kasih sayang, itulah salah satu cinta Allah kepadamu, kepada kita semua muslimin muslimat yang selalu berbuat dosa dan kemunkaran.

Dan Dia Allah tidak mencabut kalimat Laa ilaaha illallah dari dalam diri kita, sedemikian tumpukan dosa dan kesalahan mengotori hati kita dan mengotori iman kita, namun Dia Allah tetap membiarkan kalimat Laa ilaaha illallah dalam diri kita, ini menunjukkan cintanya Allah kepada diri kita, maka pahamilah, pahamilah cinta-Nya kepadamu yang tidak mencabut iman kita dengan dosa-dosa kita kepada Allah, menunjukkan luasnya mahabbah Allah sangat tersedia bagi para pendosa, agar mereka malu dan merasa terharu atas cintanya Allah kepadanya.

Hadirin hadirot yang dimuliakan Allah.

Betapa besarnya kecintaan Allah kepada kita dengan iman ini, dan tentunya cintanya akan lebih indah dan akan lebih besar ketika kita memupuk iman kita dan menjawab cintanya Allah dengan cinta kita pula kepada Allah.

Hadirin hadirot yang dimuliakan Allah.

Sungguh Dialah nama Allah, nama yang paling indah dari semua nama, nama yang paling agung diucapkan bibir dan diingat sanubari, Allah, Allah, itulah nama yang Maha berwibawa dilangit dan bumi, yang berpadu dan bersatu seluruh nama-nama Allah asma’ul husna, didalam kalimat Allah yang mengandung seluruh makna nama-nama Allah dan seluruh sifat Allah, ketika kita memahami hadits Nabi riwayat Shohih Bukhori: “inna lillahi tis’atun wa tis’uuna isman man yahfazh-ha dakholal-jannah” Sungguh Allah mempunyai 99 nama, barang siapa yang mengahapalnya masuk surga, itu baru menghapalnya, bagaimana menyebutnya dengan kerinduan dan memanggil-manggil dengan jiwa dan lidah, itu 99 nama terkandung pada satu nama yaitu Allah, 99 nama Allah yang dipenuhi samudera kemuliaan, terkandung didalam satu kalimat yaitu Allah.

Tidak ada yang lebih bercahaya dialam semesta ini melebihi Allah, yang Maha memiliki cahaya, yang Maha memiliki segala kejadian dan ketentuan, yang Maha memiliki seluruh tubuh manusia, hewan dan tumbuhan, Jalla wa’ala subhanahu wata'ala yang Maha menciptakan milyaran sel yang merangkai tubuh kita dan Dia Tunggal memilikinya, betapa indahnya Sang Pemilik kita, Sang Pemilik tangan kita, Sang pemilik panca indera kita, Sang Pemilik kehidupan kita, yang Maha memelihara kita dan terus kita dalam keadaan dosa dan kesalahan.

Dan Dia Allah menawarkan maafnya maka jawablah dengan sujud, jawablah dengan sambutan hangat atas Tuhanmu dan Penciptamu Allah, jika kau menyambut dengan sambutan hangat para tamumu atau teman atau kekasih, sambutlah Dia Allah lebih dari itu semua, Dialah yang paling disambut dari semua yang kau sambut dengan kehangatan, sambutlah dengan jiwamu yang terbuka seluas-luasnya untuk Robb, sambutlah cintanya dengan do'a dan munajat memanggil nama-Nya, sambutlah dengan menyungkur sujud, sambutlah dengan bermesraan berduaan dengan-Nya dimalam hari dalam ruku’ dan sujud, sambutlah dengan kalimat; “subhaana robbiyal-a’la wa bihamdih” Maha suci Tuhanku yang Maha Tinggi dan bagi-Nya segala puji, sambutlah dengan puja-puji kepada-Nya.

Dialah yang paling berhak menerima pujian dari semua yang dipuji, Allah, Maha berjasa kepada seluruh makhluknya, Maha berhutang budi seluruh makhluknya kepada satu yaitu Allah, satu yaitu Allah yang Maha Tunggal dan Maha sempurna, satu memiliki kekayaan terluas yang membagi-bagikan istana-istana megah, dengan pembagian untuk kenikmatan yang abadi dan kekal.

Hadirin hadirot, jika orang-orang telah melihat nanti betapa megahnya surga-surga Allah itu, betapa megahnya istana-istana surga dan betapa indahnya, mereka menyesal kalau mereka tahu seperti itu indahnya, bibirnya tidak akan berhenti menyebut nama Allah sepanjang hidupnya, tidak akan rela bibirnya berhenti memanggil nama Allah, jika mereka tahu betapa megah dan indahnya surga, lebih-lebih lagi jika mereka tahu betapa agungnya kasih sayang Allah, jika seorang hamba telah ditimbang amalnya dan amalnya lebih banyak dosa daripada pahala, ia telah berdiri dipintu neraka dan ia berbalik, wahai Allah, aku sangka Engkau tidak akan memasukkanku kedalam neraka, maka Allah menahannya dari jurang neraka, hambaku, masuk kedalam surga dengan sangka baikmu kepada-Ku, demikianlah jawaban cinta, sangka baik mesti datang dari cinta, demikian perlakuan-Nya terhadap yang mencintai-Nya, semoga Allah menerangi jiwa kita dengan cinta kepada-Nya siang dan malam.

Rasul bersabda diriwayatkan didalam Shohih Bukhori: “inna ahadakum ya’malu bi 'amali ahlinnaar hatta yakun bainahu wa bainaha illa dziro' fayatsbut alaihil-kitaab faya’mal bi amali ahlil-jannah fayadkhuluha wa inna ahadakum ya’malu bi ‘amali ahlil-jannah hatta yakun bainahu wa bainaha illa dziro' fayatsbut ‘alaihi kitab faya’mal bi ‘amali ahlinaar fayadkhuluha” ada diantara kalian kata Rasul, maksudnya diantara manusia yang beramal dengan amalan ahli surga, amal sholeh siang dan malam sampai antara dia dengan surga tinggal satu hasta, lantas didahului oleh takdirnya Allah, lantas dia beramal dengan amal ahli neraka dan dia masuk nereka, ada diantara kalian yang beramal dengan amalan ahli nereka, sampai antara dia dengan neraka satu hasta saja, didahului ia oleh keputusan Allah, maka ia beramal dengan amalan ahli surga dan ia masuk kedalamnya.

Hadits ini adalah salah satu tahdzir bagi orang-orang yang banyak beramal sholeh dan Roja’ bagi mereka yang berbuat dosa, kesimpulan ringkas dari hadis ini adalah orang yang banyak beramal jangan sombong dengan amalnya dan orang yang banyak dosa jangan putus asa dari pengampunan Allah, itu saja ringkasan dari makna hadits itu, barangkali hadits ini sering didengar oleh hadirin hadirot dan bingung maknanya, buat apa kalau begitu beramal sholeh kalau toh takdirnya nanti masuk neraka, buat apa pula kita cepat buru-buru toh bisa saja nanti akhirnya ketentuan Allah masuk surga, bukan demikian, yang dimaksud adalah orang yang beramal sholeh jangan sombong dengan amal sholehnya, menghina orang-orang yang berbuat kemunkaran, kalian ini ahli neraka, puntung nereka, sudah bau nereka dan lain sebagainya, jangan berbuat demikian, dan orang-orang yang banyak dosa pun jangan putus asa dari rahmat-Nya Allah, demikian makna dari hadits ini.

Hadirin hadirot yang dimuliakan Allah.

Dan Allah telah menuntun kita pada kebahagiaan dengan tuntunan Nabi kita Muhammad, Allah menyambut hangat semua ibadah-ibadah kita, tampaknya remeh dan kecil saja, diriwayatkan didalam Shohih Bukhori, bersabda Rasulullah: “innallah harroma ‘alannaar an ta'kula min ibni aadam atsaros sujuud” Allah mengharamkan api neraka membakar keturunan Adam pada anggota sujudnya”, itu anggota sujud tidak akan pernah disentuh api neraka, sehebat apapun dosa-dosanya, selama dia tidak menyembah selain Allah, anggota sujudnya kebal dari api neraka, kenapa? Anggota sujud dipakai sujud kepada Allah, anggota tubuhnya itu, tujuh anggota sujud, dahi, dua telapak tangan, kedua lutut dan kedua kaki, Allah haramkan pada api nereka untuk membakarnya, subhanallah.

Api nereka tidak berani menyentuh anggota sujud, api nereka yang demikian dahsyatnya, yang dipanaskan oleh Allah selama seribu tahun hingga menjadi putih dan dipanaskan oleh Allah selama seribu tahun hingga menjadi hitam dan gelap, yang gemuruhnya sangat menakutkan, yang mana dilemparkan gunung dari ujungnya baru sampai didasarnya setelah 40 tahun, api itu ternyata tidak mau menyentuh kulit yang bersujud kepada Allah, ini hanya kulitnya, bagaimana jiwa yang bersujud, bagaimana jiwa dan bibir yang menyebut: “subhaana robbiyal-a’la wa bihamdih” jiwa yang menikmati sujud, menjadikan sujud sebagai pelampiasan kerinduannnya kepada Allah, demikian Allah memanjakan dan memuliakan hamba-hambanya yang ingin dekat kepada Allah.

Hadirin hadirot yang dimuliakan Allah.

Rasul selalu menjaga kita untuk selalu bahagia, untuk selalu terjaga, sampai hadits yang kita baca tadi bersama-sama, bersabda Rasulullah riwayat Shohih Bukhori: “ta’awwadzuu billah min jahdil-balaa, wa darokis syaqoo, wa suu-il qodhoo, wa syamaatatil a’daa”, al-Imam Ibnu Hajar al-Asqolani dalam kitabnya fathul-baari bi syarah Shohih Bukhori, mensyarahkan makna hadits ini, Rasul bersabda yang artinya: “berlindunglah kalian (kata Rasul), dari pada dahsyatnya tumpukan dosa, Imam ibnu Hajar mengatakan jahdul-balaa disini, musibah yang berat, datangnya berturut-turut, sudah dapat musibah kena musibah lagi, sudah musibah, musibah lagi, lagi dan lagi, ini Jahdul-balaa, Rasul mengetahui ini akan sering datang pada keturunan Adam, dan beliau mengajarkan kita berlindung darinya, diantaranya Jahdul-balaa, musibah yang berturut-turut.

Rasul mengajarkan ini tentunya mereka yang berdoa dengan doa ini, maka sudah bisa dipastikan bebas sepanjang hidupnya dari musibah yang berturut-turut, inilah mu’jizat Nabi Muhammad yang tersimpan dalam sunnahnya, kita berkata bagaimana bisa musibah yang berturut-turut dibebas oleh Allah hanya karena do'a, tentunya do'a adalah munajat yang terikat dengan sunnah Muhammad Rasulullah, bukankah beliau dibangkitkan rahmatan lil ‘alamiin, sebagai pembawa rahmat bagi sekalian alam semesta, demikian indahnya tuntunan sang pembawa rahmatnya Allah, musibah yang berturut-turut akan tercabut dari hari-harimu, karena doamu mengikuti sunnah Nabi Muhammad.

Puji syukur tidak terhenti atas kebangkitan Nabi Muhammad, betapa beratnya musibah yang datang berturut-turut, hal ini sering datang kepada kita, dan ini obatnya, obati kehidupan sisa usia kita, akan tersingkir dari kehidupanmu musibah yang berturut-turut ini, Jahdul-balaa, wa darokis syaqoo, yakni al-Imam ibnu hajar dalam kitabnya fathul-baari menjelaskan yaitu kehinaan atau siksa Allah dan kepedihan, berupa pedihnya sakaratul maut, berupa pedihnya azab kubur, berupa pedihnya api neraka, ini semua "darokis syaqoo" gelapnya kesulitan dan kehinaan.

Itu tercabut kalau kita berdoa dengan doa ini, ada orang terkena siksa kubur, ada orang terkena api neraka, ada orang terkena pedihnya sakaratul maut, mau obatnya agar kita bebas dari itu semua? ikuti rahmatan lil-‘alamiin sayyidina Muhammad, ini doa diajarkan oleh Rasul, Rasul sudah melihat ini umat ada yang terkena tumpukan musibah, ada yang kena tumpukan kehinaan berupa syaqowah, syaqowah itu adalah masuk kedalam neraka dan kehinaan, ini ada lagi yang terkena su’ul-qodhoo, apa itu su’ul-qodhoo? Disini kita lihat su’ul-qodhoo, itu adalah buruknya ketentuan, Imam ibnu Hajar mensyarahkan ini, makna su’ul-qodhoo disini adalah ketentuan Allah yang datang tapi membawa efek buruk bagi kita, apapun itu walau bentuknya indah.

Misalnya bentuknya indah apa? pernikahan, ternyata setelah menikah jadi musibah, muncul permasalahan, muncul perpecahan, muncul fitnah, ini su’ul-qodhoo, walaupun tampaknya indah tapi membawa efek yang buruk, itu sering terjadi pada manusia keturunan Adam, ia sudah punya keturunan, gembira, akan tetapi na’udzubillah keturunannya cacat atau kurang sempurna, atau menjadi anak yang tidak baik, atau menjadi anak yang keluar dari Islam (murtad), ini su’ul-qodhoo, dan banyak lagi ketentuan-ketentuan hidup yang tampaknya baik ternyata efeknya buruk dikemudian hari, ini su’ul-qodhoo, mau terhindar dari itu? ikuti doa Nabi Muhammad.

Beliau mengobatinya agar kita terlepas dari ini semua, wa syamaatatil-a’daa, yaitu apa? ejekan-ejekan musuh, Rasul mengetahuinya bahwa umatnya nanti barangkali ada permusuhan, tapi kalau seandainya musuh mengejek, itu bukan akan memadamkan api fitnah dan perpecahan, tapi akan menambah, membuat membara emosi satu sama lain karena ejekan musuhnya, barangkali kalau musuhnya tidak mengejek, dalam beberapa menit dia sudah maafkan musuhnya setelah berselisih, tapi karena ia dengar, baru mau minta maaf pada musuhnya, ia dengar dari temannya; musuhmu itu mengejekmu disana-disini, marah lagi, tambah panas lagi, Rasul berdoa agar itu padam, ejekan-ejekan musuh, wa syamaatatil-a’daa.

Rasul pernah satu hari disakiti dengan satu ejekan yang membuat beliau sangat sedih, ketika beliau berhenti darinya turun wahyu, maka salah seorang musyrik di makkah mengejeknya dan berkata; mana wahyumu itu, penyakit majnun, penyakit gilamu itu, penyakit ayan sudah sembuh, sudah tidak ada lagi? subhanallah, Rasul kalau turun ayatkan terlihat menggigil mengucapkan kalamullah, ketika dikatakan engkau sudah sembuh dari kemasukan jin dan sakit ayan, kok tidak ada lagi itu yang namanya turun-turun ayat dan majnun-majnun mu itu? sakit hati sang Nabi menanti ayat tidak turun dan diejek oleh musuh-musuhnya, sakit hati beliau dan penuh kesedihan dan penuh tangis, maka Jibril tidak lama turun membawa firman Allah, dan menghibur beliau: "waddhuhaa walaili idzaa sajaa mawwadda’aka robbuka wama qola, walal akhirotukhoirullaka minal ula wala saufa yu’thika robbuka fatardho", demi cahaya Dhuha, kenapa cahaya Dhuha? Cahaya Dhuha itu cahaya yang indah, kalau cahaya matahari bisa membakar kulit dan panas, kalau cahaya Dhuha terang benderang, indah tidak menyakitkan, "waddhuha", demi cahaya dhuha, melambangkan cahaya keindahan dan kasih sayang Allah kepada Nabi Muhammad.

Demi cahaya dhuha, "wallaili idza sajademi malam ketika telah gelap gulita, melambangkan jiwa Sang Nabi yang penuh kesedihan dan penuh kerisauan "mawwadda’aka robbuka wama qolaAllah tidak meninggalkanmu wahai Muhammad dan tidak murka kepadamu, yang selalu dihibur oleh Allah ketika dalam kesedihan.

Hadirin hadirat, demikianlah do'a mulia ini, hanya barangkali kalau kita mau mengamalkannya, ini kalimatnya ditambah di awalnya bukan "ta’awwadzu" tetapi "Allahumma inni a’udzubika" itu kalimat kita ingin menjadikan doa, maka disini perintah, bukan do'anya yang disebut tapi perintah berlindunglah kalian kepada Allah dari "jahdil balatumpukan musibah, "wadarokis syaqodan dari gelapnya kehinaan, maksudnya siksa kubur, siksa sakaratul maut dan siksa Neraka dan juga wasu-il qodho’ dan dari buruknya ketentuan, yang membawa efek yang tidak baik dikemudian hari wasyamatatil a’daa dan ejekan-ejekan musuh, kita bertanya kenapa sebenarnya sih Allah menciptakan Iblis untuk selalu menggoda kita, kenapa Allah menciptakan syetan untuk selalu menggoda?.

Hadirin hadirot, ketika seorang murid akan selesai dari belajar dengan gurunya, muridnya ini ditanya oleh gurunya : "kau sudah lulus sekarang? kalau kau pulang di goda syetan apa yang kau perbuat?", aku tidak akan diam wahai guru, aku akan lawan godaannya, "kalau kau sudah lawan syetan tidak berhenti menggodamu maka apa yang kau perbuat", aku akan terus berjuang untuk mengalahkannya, gurunya berkata: "kalau begitu sepanjang usia engkau akan sibuk berperang dengan syetan, melupakan kewajibanmu yang lain", wahai guru lalu apa yang harus kuperbuat? Gurunya berkata : "jika kau masuk kesuatu rumah ada banyak anjingnya apa yang kau perbuat lawan anjingnya atau minta kepada pemilik untuk menyingkirkan anjingnya?", oh tentunya meminta pada pemilik anjingnya, maka berkata gurunya : "wastaidzu billah minas syaithonir rojim" maka jika kau menghadapi syetan mintalah perlindungan kepada Allah untuk menarik syetan dan melindungi kita dari godaannya.

Demikian hadirin hadirot, kalau kita Tanya kenapa Allah ciptakan syetan? Maka kita kembali kepada Allah, agar kita selau berdoa kepada Allah, agar kita selalu berharap kepada Allah, maka diciptakan musibah, diciptakan syetan, diciptakan godaan, diciptakan musibah, agar mereka berdoa, agar mereka berdoa, agar mereka berdoa agar mereka dilimpahi kebahagiaan dunia dan akhirat. Inilah tujuan kebangkitan sayyidina Muhammad.

Jika mengamalkan doa ini "ta’awwadzu billah" diganti dengan "Allahumma inni a’udzubika" nanti malam selasa yang akan datang akan dibagikan doa ini agar diamalkan, karna apa? Agar tercabut dari usia kita, sisa usia kita ini tercabut darinya segala tumpukan musibah, tercabut darinya dari buruknya ketentuan yang membawa efek yang tidak baik sesudahnya, tercabut dari pada siksa kubur, dari siksa neraka, dari siksa sakaratul maut, ini telah diajarkan oleh Nabi untuk terhindar darinya, kok begitu mudah? memang Allah "yuridu bikumul yusro wala yuridu bikumul ‘usrAllah menghendaki kemudahan bagi kalian dan Allah tidak menghendaki kesulitan bagi kalian, teruskan untuk mendalami sunah-sunah sang Nabi, kau akan temukan kebahagiaan dunia dan akhirat, Rasul bersabda diriwayatkan dalam shahih Bukhari: "Barang siapa yang membaca subhanallah 33, Alhamdulillah 33, Allahu akbar 33 di akhiri dengan Lailahaillallah wahdahu laa syarikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumittu wahuwa ‘alla kulli syaiin qadir setiap habis shalat, terhapuslah dosa-dosa nya walau sebanyak buih di lautan".

Berapa kau akan beli pengampunan dosa ini, terhapusnya dosa-dosa kita, kalau kita punya langit dan bumi, tapi satu dosa tidak di maafkan oleh Allah kekal kita dalam api neraka, tidak berguna seluruh langit dan bumi beserta isinya kalau kita miliki, satu dosa tidak di maafkan Allah pasti kita akan kekal di dalam neraka, orang keluar dari neraka karena di maafkan oleh Allah dosanya, kalau Allah tidak memaafkan ia abadi, ini sang pembawa rahmah lil alamin Nabi Muhammad mengajarkan kita agar terhapus dosa kita, ayo hapus dosa-dosa mu setelah habis shalat membaca subhanallah 33, Alhamdulillah 33, Allahuakbar 33 diakhiri dengan Lailahaillallah wahdahu laa syarikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumitu wahuwa ‘ala kulli syaiin qadir mulai besok subuh jangan tinggalkan ini, pastikan dosa-dosa mu runtuh dan jangan kau tinggalkan selama shalat lima waktu dan terus sampai kau wafat, dan kau akan temukan betapa agungnya kalimat-kalimat dzikir yang di ajarkan Nabi Muhammad.

Rasul bersabda: barang siapa yang membaca "subhanallah wabihamdih" 100 kali di setiap harinya, maka Allah akan menghapus dosa-dosanya, riwayat shahihul Bukhari, "subhanallah wabihamdih", subhanallah wabihamdih adalah kalimat yang paling di cintai Allah demikian riwayat sahih muslim ahabbul kalimah ilallah subhanallah wabihamdih, subhanallah wabihamdih jika di amalkan akan menerangi jiwa kita membuat hati kita sejuk dan tenang dan akan terbuka banyak kemudahan dalam hari-hari, coba mulai besok amalkan subhanallah wabihamdih setiap pagi 100 kali ,tidak sampai lima menit "subhanallah wabihamdih" 100 kali kau akan lihat hari itu penuh dengan ketenangan, kesejukan dan kebahagiaan, warisi Rahmat yang Allah datangkan dengan kebangkitan Nabi Muhammad.

Hadirin hadirot, dari salah satu do'anya Rasul, juga beliau setiap habis shalat berdo’a "Allahumma laa mani’a limaa a’thoit walaa mu’thiya limaa mana’ta walaa roodda lima qodoiyta walaa yanfa'u dzal jaddi minkal jadd", itu riwayat shahihhul Bukhari, Rasul setiap habis shalat membaca itu, itu di baca kalau kita shalat berjama’ah, ahlus sunnah wal jama’ah, sebagian orang yang tidak mengerti, mengatakan tidak ada dzikir habis shalat, subhanallah... sunnah Muhammad menanti pengampunan dan rahmat menanti, warisi kemuliaan ini, inilah kebahagiaan dan anugrah yang sangat besar dan agung.

Hadirin hadirat, pengampunan Allah dan do’a kepada Allah itu berlaku dan di dengar oleh Allah, jangan putus asa kita dari berdo’a kepada Allah, kita berkata kita ini banyak dosa, apa iya akan di dengar oleh Allah, jangan putus asa, bahkan iblis pun do’anya didengar oleh Allah, siapa orang yang paling di murkai oleh Allah? iblis, Allah masih dengar rintihan iblis, ketika iblis sudah di laknat oleh Allah, maka iblis berdo’a kepada Allah, "Allahumma anzilni ila yaumi…" wahai Allah tunda siksaku sampai hari kebangkitan, sayangnya Cuma minta penundaan, coba kalau dia minta pengampunan pasti diampuni oleh Allah, namun iblis tidak minta pengampunan, iblis mintanya penundaan, maka Allah menjawab fainnaka minal mundzorin, engkau termasuk orang yang di tunda siksanya, coba kalau iblis bertaubat pasti Allah terima taubatnya, namun iblis tidak bertaubat karena sombongnya hanya meminta penundaan, si sombong ini masih di dengar do’anya oleh Allah.

Hadirin hadirat yang di muliakan Allah, jangan putus asa dari munajat, di riwayatkan dalam shahih Bukhari: "ketika orang yang terakhir kali keluar dari api neraka, siapa orang yang keluar terakhir dari api neraka? pasti orang yang paling banyak dosa nya, entah telah berapa ribu tahun, berapa puluh ribu tahun ia mendekap di dalam api yang gelap itu dan ia keluar terakhir kali Allah tidak memasukkannya ke sorga, Allah hanya mengeluarkannya saja dari neraka, dia melihat neraka saja tidak di bakar di dalam api, di keluarkan, Allah ampuni tapi Allah tidak memasukkan ke dalam surganya, dan di biarkan saja melihat dan hanya melihat neraka, maka hamba itu berkata "Rabby palingkan wajahku dari api neraka ini wajah ku hangus hanya karna melihat api neraka, tidak masuk neraka hanya melihat api neraka hangus wajahku, palingkan wajahku" maka Allah menjawab : "hambaku kau sudah keluar dari api neraka dan kau sekarang meminta di palingkan wajah mu dari neraka padahal kau banyak dosa, kalau ku kabulkan permohonanmu ini, adakah kau meminta permohonan lain lagi", hamba ini berkata "tidak wahai Allah aku berjanji".

Allah menawarkan anugrah-Nya, jangan batasi rahmat-Nya jangan tanggung-tanggung berdo’a, ia hanya meminta jangan melihat neraka Allah palingkan wajahnya, melihat ke surga dari kejauhan, tidak tahan melihat indahnya surga, do’a lagi kepada Allah "ya Rabby dekatkan aku ke surga" kenapa tidak meminta di masukkan ke surga, Allah berkata: "hambaku engkau telah berjanji, jika ku kabulkan do’a mu saat itu kau tidak meminta lebih lagi, sekarang kau meminta dan kau mengingkari janjimu", apa dosa orang yang mengingkari janji, bisa kembali ke neraka jika Allah melakukan dengan keadilan, namun Allah melakukan dengan kasih sayang, Allah berkata hambaku kau sudah berjanji, maka ia merintih "Rabby laa taj’alni asyfa kholqif" jangan kau jadikan aku hamba Mu yang paling hina, maka Allah berkata: "kalau aku beri nanti kau akan meminta lagi atau tidak?", Tidak wahai Allah demi Allah aku janji tidak akan meminta lagi, maka ia di dekatkan ke pintu surga.

Ia sudah janji tidak akan meminta untuk masuk surga Cuma melihat, ia lihat anak-anak nya, keluarganya, temannya, kerabatnya di dalam surga itu, ia do’a lagi kepada Allah tidak tahan melanggar janjinya lagi "Rabby adkhil fil jannah" wahai Allah masukkan aku ke dalam surga, Allah berkata: "hambaku tiga kali kau mengingkari janji mu, kau sudah katakan tidak meminta lebih lagi", hambanya berkata lagi "Rabby lataj’alni asyfa kholqif" jangan kau jadikan aku hambaMu yang paling hina, maka Allah berkata: "abdi tadkhil jannah" masuk surga hambaKu, hambanya masuk surga ia lihat ternyata surga sudah penuh.

Hambanya ini kecewa dari kecewanya marah kepada Allah "Rabby tahta dzilli" wahai Allah engkau mempermainkanku, surga sudah penuh kau suruh aku masuk, sudah tidak ada tempat lagi padahal kau yang suruh aku masuk, Allah berkata : "hambaku masuk surga" ia kembali lagi dan ia lihat surga sudah penuh ia berkata "tahta dzilli Rabby" kau betul-betul mengecewakanku wahai Allah, Allah berkata: "hambaku ta’anna silahkan hambaku sekarang kau berangan-angan, surga sudah penuh kau berangan-angan sekarang, ia berangan-angan punya rumah, punya gedung, punya segala, Allah berkata hambaku masuk surga bagi mu sepuluh kali lebih luas dari dunia dan segala isinya, ia pun masuk ke dalam surganya Allah, Rasul ketika menceritakan ini beliau tersenyum dan berkata "dzalika adna manzila fill jannah" itulah derajat yang paling rendah di surga nya Allah, derajat sepuluh kali lebih luas dari dunia dan segala isinya ini anugrah yang menantimu wahai muslimin, inilah anugrah yang ditawarkan oleh Allah kepada kepadamu maka mintalah dan taatlah semampumu.

Kita bermunajad kepada Allah, semoga Allah mencurahkan kepada kita Rahmat-Nya dunia dan akhirat, semoga Allah mencabut dari kita seluruh musibah yang datang bertumpuk-tumpuk dalam usia kita.

Yaa Rahman Yaa Rahim singkirkan dari kami Jahdul-balaa, singkirkan dari kami suuil-qodhoo dari gelapnya siksa kubur dan siksa Neraka, pastikan seluruh nama kami bebas dari siksa kubur dan siksa Neraka, pastikan seluruh nama kami yang hadir bebas dari tumpukan musibah, yaa Rabbiy dari suuil-qodhoo, dan dari buruknya ketentuan yang membawa efek yang tidak baik, pastikan kami bebas dari suuil-qodhoo, dan bebaskan kami dari caci maki musuh-musuh kami.

Yaa Rahman Yaa Rahim, faquuluu jami’an: yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa dzaljalali wal-ikrom.

Hadirin hadirot, jika orang–orang yang didalam kuburnya di hidupkan kembali, bibirnya tidak akan berhenti menyebut nama Allah, bibirnya tidak akan mau diam dari menyebut nama Allah, ia akan tidak akan lewatkan satu nafaspun untuk lepas dari menyebut nama Allah, dan hari-hari kita penuh dengan dosa dan kesalahan, salahkah kita bila menyebut nama Allah, masihkah kita berat memanggil nama-Nya?, adakah ingin berharap darinya surga dan kebahagiaan dunia dan akhirat, adakah kau inginkan kemudahan dan keluasan dunia dan akhirat, adakah kau inginkan limpahan rizki luas dunia dan akhirat, adakah kau inginkan kebahagiaan dan sakinah dunia dan akhirat, serulah Dia... yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah, Yaa Rahman Yaa Rahim yaa dzaljalali wal ikrom.

[Oleh: Guru Mulia Kita Al Marhum Habib Mundzir Al Musawa, Pada Senin, 30 Juni 2008]