BTemplates.com

Selamat Datang Di Website Majelis Al-Badar, Komunitas Online Para Pecinta Rasulullah...

Sabtu, 14 Oktober 2017

Kewajiban Zakat Fitrah Bagi Kaum Muslimin


عن ابن عمر رضي الله عنه، فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍعَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ وَالذَّكَرِ وَالْأُنْثَى وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنْالْمُسْلِمِينَ وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلَاةِ
[صحيح البخارى]

Dari Ibnu Umar: “Rasulullah mewajibkan zakat fitrah satu sha’ (1 sha' = 4 mud = 3,5 liter) daripada terigu, atau satu Sha’ daripada kurma (bahan pokok di wilayah masing masing), diwajibkan kepada hamba sahaya dan orang merdeka, pria dan wanita, besar dan kecil, dari kaum muslimin, dan beliau memerintahkan untuk disampaikan sebelum keluarnya orang orang untuk shalat idul fitri”. [Shahih Bukhari]

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Limpahan Puji Kehadirat Allah, Maha Suci Allah. Beruntunglah bibir dan jiwa yang mensucikan Nama Allah dan memuji Allah. Semakin ia banyak mensucikan Nama Allah, kenapa? karena Allah sebenarnya tidak perlu disucikan dan dipuji. Namun semakin banyak ia mensucikan Nama Allah, Allah akan menjadikan kehidupannya lebih suci. (akan) Kembali cahaya kesucian (dari dzikirnya itu) dalam kehidupannya, kembali cahaya keindahan Ilahi pada jiwanya. Semakin ia mensucikan Allah, semakin suci jiwanya. Semakin ia senang mensucikan Nama Allah, semakin Allah senang mensucikan hidupnya. Dalam kehidupannya, dalam aktifitasnya, dalam pekerjaannya, dalam rumah tangganya selalu diberi kesucian dan keindahan oleh Allah. Semakin seseorang senang memuji Allah, semakin Allah jadikan hidupnya terpuji. Semakin asyik seseorang dengan memuji Allah, semakin senang Allah membuat hidupnya terpuji. Demikian timbal balik dari rahasia keagungan dzikrullah.

Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah.
Man habba syai’an katsura dzikrahu” demikian salah satu kaidah ushul, “Barangsiapa yang mencintai dan menyenangi sesuatu pasti sering menyebut nyebutnya”. Dan demikian pula jiwa yang mencintai Allah akan senang menyebut nama Allah dan mengingat Allah, Semakin banyak ia menyebut dan mengingat Allah, semakin sering Allah mengingat dan menyebutnya. Demikian agungnya hubungan ruh dengan Rabbul Alamin. Maha Suci Allah Yang Maha Dekat dan menawarkan kehidupan yang suci dan terpuji bagi mereka mereka yang mensucikan dan memuji Allah Jalla wa 'Ala.

Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah.
Sehingga Rasul bersabda, diriwayatkan di dalam Shahih Muslim “ahabbul khalimah Ilallah Subhanallah Wabihamdih”. “Kalimat yang paling dicintai Allah adalah Subhanallah Wabihamdih”. [HR Muslim], Maha Suci Allah dan untuk Nya segala puji. Maha Suci Allah serta pujian untuk Allah. Kenapa Allah mencintai kalimat ini? karena Allah senang untuk membuat kehidupan hamba Nya suci dan terpuji. Oleh sebab itu Allah menyenangi kalimat ini. Karena Allah menyenangi hamba Nya dekat.

Yang paling membuat senang Allah adalah pendosa yang bertaubat. Orang yang telah berbuat kesalahan lalu bertaubat, itulah sangat menyenangkan Allah dan hal itulah tugas Nabiyyuna Muhammad menuntun manusia daripada kedhaliman menuju keluhuran, daripada kegelapan menuju cahaya kemuliaan. Demikian salah satu dari tugas kebangkitan para Nabi dan Rasul dan inilah tugas yang paling utama. Dan bulan ramadhan adalah bulan penyucian diri, mensucikan kita dari dosa dosa kita dan mensucikan kita daripada jauhnya kita sebab dosa dosa kita kepada Allah.

(hal) Ini telah kita dengar sabda Rasulullah, riwayat Shahih Bukhari tentang kewajiban zakat fitrah bagi kaum muslimin. Sebagaimana sabda beliau, ucapan Ibnu Umar yang menukil perintah Sang Nabi. Rasul mewajibkan zakat fitrah. Zakat fitrah itu zakat badan, mensucikan badan kita. Zakat harta lain lagi, zakat harta ada nishab dan haulnya bagi mereka yang menyimpan harta lebih daripada 84 gram emas murni atau uang seharga itu, tidak bergerak terus selama 1 tahun dan uang itu tidak berkurang antara 84 gram emas keatas atau uang seharga tersebut maka kena zakat harta. Pembahasannya bukan malam ini, malam ini kita bahas zakat fitrah (zakat badan).

Dengan mengeluarkan zakat fitrah mensucikan badan kita. Karena zakat itu secara bahasa adalah kesucian dan membersihkan diri. Sedangkan secara syari'ah adalah mensucikan badan dengan mengeluarkan bahan pokok atau mengeluarkan harta untuk mensucikan tubuh kita. Zakat fitrah telah boleh dilakukan mulai tanggal 1 ramadhan dan zakat fitrah wajib bagi setiap manusia. Siapa? sebagaimana disabdakan oleh Sang Nabi tadi bahwa sebanyak apa zakat fitrah itu? yaitu 1 sha’ bahan pokok. Dimasa itu bahan pokok adalah kurma dan terigu. Berarti ini tergantung pada wilayahnya dan wilayah kita adalah beras. Berapa jumlahnya yaitu 1 sha’. 1 sha’ adalah 4 mudd. Dan 4 mudd itu adalah kurang lebih 3,5 liter. Siapa saja yang diwajibkan? orang yang merdeka, pria dan wanita besar maupun kecil semuanya kena zakat fitrah. Hukumnya wajib, tapi bagi yang mampu.

Terkecuali 8 kelompok orang yang akan saya sebutkan. Yang pertama Fuqara, fuqara tidak wajib zakat fitrah. Yang kedua Masakin. Siapa ini fuqara dan masakin? masakin lebih tinggi kemampuannya daripada faqir. Akan saya jelaskan. Fuqara adalah orang yang pendapatannya setiap bulannya kurang dari 50% kebutuhannya. Seandainya kebutuhan hidupnya, jika ia mempunyai istri dan anak, punya tanggungan, punya ayah bunda yang semuanya sudah tidak mampu bekerja. Misalnya kebutuhan per bulannya adalah Rp. 100.000,-, penghasilannya Rp. 50.000,- ke bawah. Nah ini digolongkan sebagai fuqara, karena ia masih butuh setiap bulannya kurang lebih setengah dari pendapatannya. Ini fuqara dan paling berhak mendapatkan zakat, semua zakat mulai dari zakat fitrah, zakat mal, zakat tijarah dan semua zakat.

Di atasnya orang miskin, siapa orang miskin? yang pendapatannya kurang dari kebutuhannya. Kalau kebutuhannya misal Rp. 100.000,- (ini kebutuhan primernya), kalau ia tidak dapat Rp. 100.000,- ia akan kelaparan. Kurang dari Rp. 100.000,- pendapatannya setiap bulan. Misalnya kebutuhannya Rp. 100.000,-maka bisa saja kebutuhan primernya Rp. 200.000,- Rp. 300.000,- tergantung kondisi kebutuhannya dan kondisi dirinya. Ia sendiri atau bersama keluarga (anak, istri) dan yang lainnya. Tergantung kondisinya sendiri. Kalau pendapatannya kurang dari 100% daripada kebutuhannya, ini orang miskin. Berhak mendapatkan zakat dan tidak wajib mengeluarkan zakat.

Sebagian ulama sebagaimana dalam Madzhab Syafi’i dalam kitab Busyral Karim dalam syarah Muqaddimatul Hadramiyyah dijelaskan bahwa orang orang fuqara bukan yang 50% ke bawah pendapatannya tapi 40% ke bawah. Dari 0 sampai 40% ke bawah pendapatannya. Ini orang-orang fuqara dan diatasnya adalah masakin yang terbagi menjadi 2 kelompok. Mereka yang pendapatannya mulai 41% sampai 80% kebutuhannya. Ini orang-orang miskin, siapa mereka? yang berhak mendapat zakat dan tidak wajib membayar zakat. Ada kelompok miskin yang diatasnya, yang pendapatannya antara 81% sampai 99%, ini tidak boleh menerima zakat tapi tidak pula diwajibkan membayar zakat.

Jadi ada 3 kelompok fuqara masakin. Pertama yg mustahiq adalah fuqara, ia tidak wajib mengeluarkan zakat dan boleh menerima zakat, jika tidak mau menerima tidak apa apa tapi boleh menerima zakat. Kedua masakin, masakin ada 2 kelompok. Orang yang tergolong masakin antara 41% sampai 80% pendapatannya dari 100% kebutuhannya, mereka tidak perlu menunaikan zakat dan berhak menerima zakat. Yang 81% sampai 99% adalah mereka yang tidak boleh menerima zakat tapi juga tidak wajib mengeluarkan zakat.

Yang ketiga adalah Ghaarimiin yaitu orang yang terlibat hutang, mereka tidak wajib mengeluarkan zakat dan berhak menerima zakat. Yang keempat adalah Amilin ‘Alaiha yaitu orang-orang yang bekerja untuk menyampaikan zakat, mereka ini berhak menerima zakat. Yang kelima adalah Musafirin dan Ibnu Sabil yaitu orang orang yang dalam perjalanan dan tidak punya ongkos untuk pulang, mereka ini berhak menerima zakat.

Kalau zaman sekarang orang orang seperti ini berhak menerima zakat fitrah namun untuk zakat tijarah mungkin tidak. Karena zaman sekarang sudah ada handphone, ada telepon. Tidak bisa pulang dapat menghubungi ke rumahnya. Kalau orang tidak punya ongkos untuk pulang ke rumahnya itu, walaupun ia orang kaya di kampungnya, dia tetap berhak menerima zakat untuk pulang ke rumahnya. Tapi di masa sekarang tentunya sudah ada telepon dan sudah ada lainnya. Perlu barangkali dizakati untuk ia menghubungi saudaranya yang disana, sudah ada rekening untuk mentransfer uang dan sudah ATM dan lainnya. Demikian ini di luar zakat fitrah, kalau zakat fitrah boleh mereka terima zakat fitrah.

Karena zakat fitrah itu sebagian besar ulama mengatakan tidak sah kalau bukan dengan bahan pokok. Tidak boleh dengan uang tetapi ada ulama yang membolehkannya. Tapi kalau mau mengambil pendapat yang terkuat adalah harus dengan bahan pokok. Kalau dikeluarkan dengan uang ya boleh saja, pun ada ulama yang membolehkannya. Namun afdholnya dengan bahan pokok.

Dan zakat itu diperintah untuk disampaikan sebelum orang orang keluar melakukan shalat”. Shalat apa? Imam Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan ini yang dimaksud adalah Shalat Idul Fitri bukan shalat subuh. Jadi zakat itu makruh kalau seandainya dilakukan saat orang-orang shalat idul fitri. Dan menjadi haram kalau sudah selesai shalat idul fitri. Sebagian pendapat mengatakan makruh sampai terbenamnya matahari tapi sebagian pendapat mengatakan haram tapi wajib.

Ini masalah haram tapi wajib. Maksudnya apa? Kena dosa orang orang yang terlambat menyampaikan zakat fitrahnya tapi tetap wajib. Daripada saya kena dosa lebih baik saya tidak usah bayar zakat fitrah. Tentunya terkena dosa lagi, lebih besar lagi dosanya. Ia terkena dosa karena apa? Karena ia telat perhatiannya pada fuqara.

Demikian indahnya tuntunan Nabiyyuna Muhammad. Demikian indahnya Nabi kita yang memberikan bimbingan yang paling sempurna sehingga maksud daripada ajaran ini, sebelum selesainya orang-orang daripada shalat 'ied, orang orang fuqara sudah punya bahan pokok semua. Jangan melewati siang hari lebaran masih tidak punya makanan dirumahnya. Demikian indahnya tuntunan Sayyidina Muhammad, orang yang paling dermawan dari semua orang.

Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, dimana Rasul bersabda “Ana awla bil mu’minina min anfusihim”, Aku (Nabi) lebih utama daripada orang mukmin atas diri mereka sendiri. Kok bisa Rasul mengatakan “aku lebih awla daripada orang orang mukmin atas diri mereka sendiri”. Kenapa? karena firman Allah. Allah berfirman “Annabiyyu awla bil mu’minina min anfusihim”. [QS. Al Ahzab: 6]. Nabi itu lebih utama, lebih patut didahulukan dari orang mukmin atas diri mereka sendiri, maka Rasul berkata “Ana awla bil mu’minina min anfusihim”. Seakan akan kalau tidak kita ikuti sabda Beliau yang selanjutnya ucapan ini sombong. Aku (Nabi) yang lebih utama dari orang mukmin atas diri mereka sendiri,

Tapi lihat ucapan (hadits beliau) selanjutnya “..barang siapa yang wafat masih meninggalkan hutang dan dia tidak punya uang atau harta untuk bisa membayar hutangnya, aku (Nabi) yang akan menyelesaikan hutangnya”. Berapa banyak orang-orang muslimin yang wafat yang tidak mampu membayar hutangnya. Ahli warisnya atau tidak punya harta waris, mereka datang kepada Nabi. Rasulullah yang membayar hutang mereka. Subhanallah!! Inilah orang yang paling dermawan dari semua yang dermawan.

Al Imam Ibnu Hajar Al Asqalani di dalam kitabnya Fathul Bari bi syarah Shahih Bukhari menjelaskan menukil beberapa hadits lainnya bahwa sebelum Fatah Makkah, baru malam selasa yang lalu kita bahas fatah makkah.
Sebelum fatah makkah Rasul tidak mau menyolatkan jenazah yang masih punya hutang. Jadi kalau jenazah seseorang yang wafat, Rasul bertanya “ini masih punya hutang?”, kemudian dijawab “masih ada”. Rasul tidak mau sholat. Kalau sudah selesai hutangnya atau ada orang yang bilang “aku yang menanggung”, baru Rasul mau menyolatkannya. Ini bukan karena Rasul benci atau menghina jenazah itu, tapi Rasul tidak mau ada 1 jenazah masuk ke dalam kuburnya masih membawa hutang, ia dihimpit oleh bumi.

Demikian indahnya Nabiyyuna Muhammad, tidak rela beliau ada 1 jenazah yang masuk ke dalam kubur dihimpit oleh bumi….. (habib mundzir terhenti ceramahnya sesaat dan menangis haru..)

Maka Al Imam Ibnu Hajar Al Asqalani di dalam kitabnya Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari menjelaskan bahwa hal seperti ini dipertanyakan kepada kita. Setelah fatah makkah Rasul baru mengatakan “siapa yang punya hutang datang padaku, kalau tidak bisa bayar hutang”. Tapi sebelumnya beliau (Nabi) tidak mau menyolatkan jenazah. Dipertanyakan bagaimana dengan kita? jika ada jenazah yang wafat orang susah punya hutang, disholatkan atau tidak? Jika tidak ada yang mau membayar hutangnya. Maka Imam Ibnu Hajar mengatakan tetap disholatkan. Apakah ia dihimpit bumi? Imam Ibnu Hajar Al Asqalani dalam kitabnya Fathul Bari mengatakan “tidak, ia bebas”. Karena apa? selama ia tidak punya harta, ia orang susah lalu wafat dan hartanya tidak cukup untuk melunasi hutangnya, ia tidak dihimpit bumi. Kenapa? karena orang-orang fuqara itu punya hak dari baitul maal. Zaman sekarang tidak ada baitul mal.

Baitul mal itu kira-kira Departemen Keuangan, semua orang fuqara dapat santunan. Itu baitul mal di zaman Rasul. Zaman sekarang tidak ada baitul maal. Nah oleh sebab itu kalau seandainya di zaman itu ada orang wafat, miskin tidak punya hutang yang membayar baitul mal, setelah wafatnya Rasul. Oleh sebab itu zaman sekarang tidak ada baitul mal maka orang yang wafat meninggalkan hutang dan belum mampu melunasi hutang daripada sisa hartanya, temannya tidak ada yang mau membayarnya maka ia tidak dihimpit bumi. Karena apa? karena tidak ada baitul maal. Demikian hadirin-hadirat dijelaskan di dalam Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari

dan Rasul selalu menginginkan keberkahan bagi umatnya (Nabi), Maka ketika penduduk Madinah yaitu (yg dikenal dg gelar kaum) Anshor Nabi yang terkena beban dengan datangnya Muhajirin kepada mereka sehingga orang-orang anshor membagi setengah harta mereka untuk muhajirin. Ketiban susah, kasarnya begitu. Turut punya saudara baru harus membagi harta mereka. Harta dibagi, rumah mereka untuk saudara-saudara mereka yang datang bersama Rasulullah dari Makkah. Maka Rasul mendoakan mereka, mereka yang berkorban di doakan oleh Nabi. Allahumma bariklahum fii mikyaalihim, wa muddihim, wa shaa’ihim…. Rasul mendoakan orang Madinah “wahai Allah berkahi mereka pada timbangannya, timbangan perdagangannya, pada muddnya, pada sha’ nya”. Maksudnya dalam perdagangannya, di dalam bermasyarakatnya limpahi keberkahan. Doa itu sampai sekarang Madinah Al Munawwarah tidak pernah dilimpahi kemiskinan. Doa Nabiyyuna Muhammad untuk Madinah dan juga Doa Nabiyullah Ibrahim untuk Makkah.

Maka Makkah dan Madinah tidak pernah ditimpa kemiskinan sampai saat ini. Kenapa awal awalnya? awal awalnya orang orang yang membela beliau (Nabi), orang orang yang mencintai beliau (Nabi). Orang orang Anshor adalah orang orang yang menerima Nabi saat Nabi terusir dari semua tempat. Semua orang tidak mau kedatangan Rasul karena takut nanti orang orang kuffar quraisy akan datang memerangi mereka. Maka hanya orang Madinah yang membuka pintu untuk Sang Nabi dan para Muhajirin, maka mereka hijrah ke Madinah Al Munawwarah. Didoakan oleh Rasul sehingga beliau bersabda riwayat Shahih Bukhari “Tanda orang yang beriman adalah mencintai anshor, dan tanda orang munafik adalah benci kaum Anshor”, [Shahih Bukhari] kata Rasul. Alangkah indahnya orang orang yang mencintai Nabi Muhammad, dibela oleh Rasul. Anshor penduduk Madinah di masa itu. Dan tanda orang orang yang munafik adalah orang orang yang benci kepada Anshor. Demikian pembelaan dan penghormatan Sang Nabi bagi mereka mereka yang membela Rasulullah.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah.
Demikian indahnya kasih sayang Allah kepada kita dengan kebangkitan Nabiyyunna Muhammad. Kita mendengar salah satu daripada cerita Sang Nabi diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari menceritakan ketika 2 orang wanita datang kepada Nabiyullah Sulaiman. Sama sama punya anak bayi yang salah satunya di makan serigala maka tinggal 1. Kedua ibu ini berebut, kita sering dengar hikayah ini tapi kita buka hikmahnya. Maka Nabiyullah Sulaiman mengatakan kepada pengawalnya “ya sudah, ini tidak tahu anak siapa, belah bagi dua masing2 dapat setengah”. Ibu yang pertama berkata “ya adil, belah bagi dua”. Ibu yang kedua berkata “bukan bukan, jangan dibelah, ambil saja untuknya, ini bukan anakku”. Yang mana pemilik anak itu?. Yang satu mengatakan dengan keadilan, yang satunya mengaku ini bukan anaknya. Ambil saja ini bukan anakku, aku dusta tadi.

Nabiyullah Sulaiman memberi kepada siapa? memberi kepada ibu yang kedua, yang mengatakan ini bukan anakku. Kenapa diberi padahal ia mengaku bahwa ini bukan anaknya?. Karena kasih sayangnya, kasih sayang ibu itu melebihi daripada keinginan wanita yang pertama tadi yang inginkan anaknya dibelah.

Kalau dibelah berarti dibunuh, ibu yang kedua daripada dibunuh anaknya lebih baik diambil orang, ia masih akan hidup. Demikian cintanya pada anaknya. Dan Allah Maha Melihat jiwanya, ibu yang shalihah dan jujur ini, yang berharap kepada Allah, Allah kembalikan bayinya untuknya. Nabiyullah Sulaiman berkata “ini bayimu, ini adalah anakmu”. Dan wanita yang satunya diberi hukuman oleh Nabiyullah Sulaiman. Kenapa? karena mengakui anak orang lain. Demikian sabarnya seorang ibu, ketika ia percaya dan tsigah (kuat) kepada Allah, maka Allah kembalikan anaknya kepadanya. Walaupun ia mengatakan ambil saja ini bukan anakku, Allah kembalikan untuknya karena ia lebih berhak dan karena ia adalah orang yang tsigah percaya kepada Allah.

Kita mempunyai satu makhluk yang sangat mencintai kita dan menjaga kita lebih dari ibunda, kita yaitu Nabiyyuna Muhammad. Disaat semua ibu melupakan anaknya, Sang Nabi tidak melupakan umatnya. Semua ibu disaat itu tidak mau mengakui anaknya kalau anaknya pendosa, kalau perlu ia tidak mengakui dan memutuskan hubungan dengan anaknya. Ini bukan anakku, bukan anakku, kenapa? karena pendosa… Kalau mengakui anaknya dituntut nanti, ini perasaan sang ibu, gelisah. Tidak ada ibu yang berani mengakui anaknya yang pendosa bahwa itu adalah anaknya. Sekarang ibu cinta pada anak anaknnya, tapi di yaumal qiyamah..?, melihat kemurkaan Allah.., di saat itu semua orang gelisah dan takut kepada siksa dan kemurkaan Allah… Daripada takutnya ditanya oleh Allah, ini anakmu? tidak mau mengakui anak anaknya. Allah berfirman “hari dimana seseorang lari dari istrinya, lari dari suaminya, lari dari ibunya, lari dari ayahnya”. Dari istri-istrinya, dari suami-suaminya, dari anak-anaknya. [QS. Abasa] Kenapa? takut dituntut oleh Allah. Satu yang akan membela kita, yaitu Sayyidina Muhammad, tidak malu umatnya banyak yang pendosa.

Walaupun di awal beliau (Nabi) berkata pergilah orang orang yang berpaling setelah aku (Nabi) wafat, maka mereka terusir dari telaga haudh. Mereka mencari pemimpin, mencari penolong, satu persatu para Nabi semua menolak. Kembali mereka kepada Nabi Muhammad, jiwanya (Nabi) tidak tega. Tidak tega pada siapa? pada pendosa…, Yang semestinya beliau (Nabi) akan murka pada mereka ini, wajah wajah yang tidak taat kepada perintahku (Nabi) dimasa hidup. Beliau (Nabi) menjawabnya betul beliau (Nabi) tidak menyukai dosa dan paling benci dosa tapi beliau (Nabi) ini sangat mencintai umatnya (Nabi). Sangat mencintai umatnya (Nabi) sehingga beliau (Nabi) mau sujud di hadapan Allah mohon pengampunan mereka.

(padahal) Sudah cukup para syuhada, para shalihin, para auliya, para ulama, dan orang mulia yang sudah banyak masuk surga. Beliau (Nabi) tidak puas, ada orang orang dari umatnya (Nabi) yamg masih di neraka. Demikian riwayat Shahih Bukhari, beberapa hadits ini diulang ulang di dalam Shahih Bukhari, berkali kali diriwayatkan dalam riwayat yang berbeda namun dengan makna yang sama. Bahwa Rasul terus memperjuangkan para pendosa dari umatnya (Nabi) dan tidak selesai sebelum semuanya terangkat dari api neraka.

Inilah idola…!, adakah idola yang bisa kita pilih melebihi Nabi Muhammad yang dipilihkan Allah untuk kita?. Tentunya Allah sangat mencintai orang orang yang mencintai Nabi Muhammad. Sehingga Rasul bersabda “belum sempurna iman kalian sebelum aku lebih dicintainya daripada keluarganya dan daripada ayah ibunya dan dari anak-anaknya”. [Shahih Muslim], Kenapa? karena Rasul lebih mencintai mereka dari anak anaknya, dari ayah ibunya, dari keluarganya dan dari apa yang mereka miliki. Demikian indahnya firman Allah yang selalu kita dengar “telah datang kepada kalian seorang Rasul, sangat berat memikirkan apa yang menimpa kalian, sangat menjaga kalian kepada orang-orang muslimin sangat berlemah lembut”. Demikian yang disifatkan oleh Allah, Allah ciptakan Sang Nabi sebagai salah satu rahmat Allah yang terbesar. Rahmat Nya Allah banyak tapi yang besar dan diutus oleh Allah yaitu firman Nya “Ku utus engkau (Nabi) untuk membawa rahmat Ku bagi sekalian alam semesta”. Inilah kasih sayang Allah.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah.
Akhir dari penyampaian saya adalah beberapa hari lagi kita akan sampai pada Idul Fitri, Rasul bersabda diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari bahwa beliau tidak keluar Idul Fitri sebelum sarapan dulu beberapa butir kurma dengan angka yang ganjil. Demikian sunnahnya, kita hiasi hari hari kita dengan sunnah Sayyidina Muhammad. Orang yang paling berlemah lembut kepada semua orang.

Hadirin hadirat, dan juga diriwayatkan oleh Hujjatul Islam wa Barakatul Anam Abu Hamid bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Al Ghazali, yang kita kenal dengan Nama Imam Al Ghazali dalam kitabnya mukasyafatul quluub “barangsiapa yang membaca Subhanallah Wabihamdih 300x di hari Idul Fitri dan diniatkan pahala untuk muslimin muslimat maka Allah akan mengirimkan cahaya cahaya ke pekuburan muslimin-muslimat ,dan saat ia wafat, Allah penuhi kuburnya dengan 1000 cahaya”. Orang yang menbaca subhanallah wabihamdih 300X di hari Idul Fitri dan diniatkan pahalanya untuk muslimin muslimat maka pahalanya akan ditebarkan pada muslimin muslimat, dan saat ia sendiri yang wafat Allah berikan kuburnya 1000 cahaya. Ini kemuliaan yang diajarkan oleh Nabiyyuna Muhammad dan pula Imam Ghazali menukil satu hadits Rasul “barangsiapa yang menghidupkan malam Idul Fitri (malam ied), memakmurkannya, mensyiarkannya maka Allah akan hidupkan hatinya disaat semua hati dalam keadaan mati. Ini tafsir haditsnya banyak, ada yang mengatakan di saat semua orang gundah ia akan tetap tenang. Ada yang mengatakan di saat semua orang itu wafat dan dikuburkan, ia tetap hidup dengan rahmat Allah, ada yang mengatakan di saat yaumal qiyamah ia tetap diberi ketenagan oleh Allah karena ia memakmurkan malam Idul Fitri.

Hadirin-hadirat malam ini malam terakhir di bulan ramadhan, inilah malam perpisahan kita di bulan ramadhan. Kita telah melewati sedemikian banyak hari hari puasa dan tarawih. Dan tadi adalah tarawih yang terakhir…. Sebagian banyak dari para shalihin dan shulaha pada malam mulia mendapatkan mimpi bahwa bulan ramadhan itu pamit dengan perpisahannya dan sedemikian banyak dari orang mukminin mukminat bersedih di malam malam terakhir di bulan ramadhan karena berpisah dengan ramadhan..

Hadirin-hadirat, kita bermunajat kepada Alllah di malam terakhir bulan ramadhan ini, kita berdoa kepada Allah. Sebelumnya saya akan menyampaikan pengumuman bahwa sebagaimana banyaknya tuntutan dari pihak masyarakat di Masjid Raya Al Munawwar ini dan juga para tokoh masyarakat juga beberapa hari yang lalu beberapa pemuda meminta saya untuk majelis diteruskan di Masjid Raya Al Munawwar dan tidak berpindah ke tempat yang lain. Dan sedemikian banyaknya masyarakat yang setuju meminta ini dan mengeluh atas berpindahnya majelis ini ke Masjid Attin dan juga dukungan dari para tokoh masyarakat di Masjid Raya Al Munawwar.

Bpk H. Marzuki semoga dilimpahi keberkahan, Bpk KH. Alinurdin, Bpk. H. Muhammad Hasan dan para tokoh masyarakat yang mendukung semoga dilimpahi keberkahan oleh Allah Swt. Maka majelis kita diteruskan di masjid ini setiap malam selasa, Insya Allah.

Demikian hadirin hadirat salah satu dari pengumuman saya bahwa Majelis Rasulullah kembali di Masjid Raya Al Munawwar. Jadi tidak pindah ke masjid lain, namun kalau ada acara besar mungkin kita pindah ke tempat lain untuk sementara waktu saja.

Dan Insya Allah hari takbiran bagi mereka yang ingin shalat berjamaah disini, saya juga shalat disini, shalat Idul Fitri di Masjid Raya Al Munawwar, mereka yang mempunyai keinginan untuk shalat bersama disini. Karena ada tuntutan untuk meminta waktu kunjungan ke rumah setelah ramadhan. Karena setelah ramadhan ini ada persiapan menuju ke Manokwari, selasa yang akan datang. Jadi persiapan persiapan itu yang membuat tidak mungkinnya kunjungan. Jadi untuk beridul fitri ke rumah ya kita jumpa disini, di hari idul fitri. Mereka yang mau silahkan hadir di shalat berjamaah idul fitri di Masjid Raya Al Munawwar. Hari Rabu pagi tentunya.

Demikian hadirin-hadirat, kita bermunajat di malam terakhir bulan ramadhan ini, semoga ya Rabbiy doa doa kami yang kami panjatkan dan kami lantunkan sepanjang ramadhan maka Rabbiy jangan Kau tolak lagi di malam terakhir ini.. Diriwayatkan di dalam salah satu riwayat yang tsigah (kuat) bahwa Allah memberikan anugerah yang banyak, mulai malam pertama daripada rahmat, pengampunan dan pelepasan dari api neraka, dan di malam terakhir Allah limpahkan sebanyak limpahan mulai dari malam pertama hingga malam yang yang kemarin. Di malam ini Allah limpahkan sebanyak itu dari anugerah rahmat, pengampunan dan pelepasan api neraka.

Maka kita bermunajat memanggil Nama Nya Yang Maha Luhur, semoga Allah menyucikan hari hari kita, menyucikan jiwa kita dan semoga Allah membuat kehidupan kita terpuji. Ya Rahman Ya Rahim Muliakan jiwa yang memanggil Nama Mu, muliakanlah bibir yang memanggil Nama Mu, muliakanlah majelis yang mengagungkan Nama Mu, permudahlah kami dari segala permasalahan kami, daripada kesulitan kami, daripada hambatan kami. Ya Rahman Ya Rahim demi keagungan Nama Mu Yang Maha Luhur, hindarkan kami dari segala kesulitan pribadi kami dan kesulitan jamaah serta kesulitan dakwah demi keagungan majelis yang selalu mengagungkan Nama Mu

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram.

Majelis Rasulullah sepanjang ramadhan selalu berjuang mengagungkan Nama Mu Ya Allah, kami terus berkumpul untuk selalu menyebut Nama Mu Rabbiy, sepanjang ramadhan majelis majelis agung telah kami lewati dengan segala hambatannya, dengan segala kesulitannya. Dan diantara hadirin hadirat yang memaksakan diri dan mengeluarkan hartanya dan menyisakan waktunya demi meramaikan majelis majelis untuk mengagungkan Nama Mu Rabbiy…, Ya Dzaljalali wal ikram (Wahai Yang Maha Memiliki Kemegahan dan kemuliaan)… jangan salahkan kami berharap lebih daripada yang lainnya karena kami selalu ingin mengagungkan Nama Mu.. Rabbiy maka kami mengharapkan balasannya di dunia dan akhirat.
Kami berharap keagungan Nama Mu dan terhindar dari keburukkan dunia dan akhirat. Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim Wahai Yang Maha Mengasihi dan Menyayangi dari semua yang menyayangi. Lihatlah wajah wajah yang senang mengagungkan dan menyebut Nama Mu. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram Kau telah berfirman di dalam hadits qudsi “Aku bersama hamba Ku saat mereka menyebut Nama Ku dan mengingat Ku” dan Kau telah berfirman “Ingatlah kalian padaKu maka Aku akan mengingat kalian”. Rabbiy kami telah memakmurkan ramadhan ini dengan keagungan Nama Mu dan syiar syiar keagungan Nama Mu, Ya Rahman Ya Rahim muliakan kami dhahiran wa bathinan,jangan kecewakan semua harapan kami ya Rabbiy dan ingatlah malam ini saat kami mengahdap Mu Ya Rahman, kaulah (wahai hadirin) wajah wajah yang senang memakmurkan Nama Mu di muka bumi, kaulah wajah wajah yang senang Nama Allah dibesarkan dan bergemuruh di muka bumi.

Hadirin hadirat semoga kita mendapat sambutan di yaumal qiyamah, jadikan kami wahai Rabbiy tamu tamu yang paling Kau cintai di yaumal qiyamah.., Ya Rahman dekatkan kami sedekat dekatnya pada istana Nabi Muhammad Saw, Ya Rahman Ya Rahim kami selalu memakmurkan menyebut Nama Mu Ya Allah maka jadikan kami menghadapMu, halalkan kami melihat indahnya Dzat Mu.

Haramkan kami dari api neraka, dari siksa kubur, pastikan seluruh nama ini bebas dari api neraka dan siksa kubur, pastikan seluruh nama ini bebas dari hisab dan langsung masuk ke dalam surga Nya Allah, pastikan seluruh wajah ini melihat keindahan Dzat Mu di awal kali perjumpaan, pastikan seluruh wajah ini dilimpahi kemakmuran dunia dan akhirat.

Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Laailahailallah Laailahailallah Laailahailallah Muhammadurrasulullah

Insya Allah malam selalu yang akan datang kita berjumpa lagi di masjid ini.

Washollallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Alihi wa Shobhihi wa Sallam. Walhamdu lillahi Robbil Alamin.

[Oleh: Guru Mulia Kita Al Marhum Habib Mundzir Al Musawa, Pada Senin 29 September 2008]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Maaf, jika anda berkomentar tolong sertakan nama dan alamat apabila anda pakai "anonymous" (tanpa identitas), terima kasih...