BTemplates.com

Selamat Datang Di Website Majelis Al-Badar, Komunitas Online Para Pecinta Rasulullah...

Sabtu, 07 Oktober 2017

Perlindungan Kepada Allah

Limpahan puji kehadirat Allah, yang Maha membangun kerajaan langit dan bumi, Maha membangkitkan kemuliaan iman di dalam jiwa kita, Maha menertibkan cahaya hidayah, dan menuntun jiwa kita kepada ke Maha Tunggalan Allah, kepada yang Maha bercahaya, kepada yang Maha menyalakan jiwa dengan semangat taubah, Maha suci Allah, Dzat yang Maha terang benderang, mengusai seluruh cahaya di alam semesta yang bersumber dari Dzat-Nya, sehingga gelapnya jiwa dengan kemunkaran dan kehinaan, ketika terbersit oleh cahaya Ilahi, bangkitlah keinginan mereka untuk bertaubah, untuk meninggalkan kemunkaran, untuk meninggalkan kehinaan, menuju keluhuran, menuju kesucian, menuju penyesalan kepada Allah, yang Maha memiliki setiap apa-apa yang ada pada diri kita, yang Maha dermawan kepada seluruh hambanya, dan tiada kedermawanan melebihi kedermawanan Allah, digelarkannya kedermawanan-Nya dengan kenikmatan melihat, mendengar, berbicara, dan jadilah setiap huruf yang kita ucapkan, bukti kasih sayang Ilahi, jadilah setiap pemandangan yang kita lihat, bukti kelembutan Allah padamu, dan jadilah setiap nafas kita, bukti kekuasaan rahmat Ilahi pada setiap diri kita.

Hadirin hadirot yang dimuliakan Allah. Telah dimunculkannya sang Nabi, sebagai matahari risalah, penuntun keluhuran, yang semakin kita dalami tuntunan beliau, membuat jiwa kita semakin khusyu’, membuat jiwa kita semakin menghendaki Allah, semakin mengharapkan Allah, semakin menginginkan Allah, semakin ingin dekat kepada Allah yang Maha Abadi, dengan tuntunan Nabiyyuna wa Sayyiduna Muhammad.

Seorang manusia yang diciptakan Allah, untuk menuntun hamba-hambanya kepada keluhuran, sehingga kebangkitan beliau tidak terputus dakwahnya dengan kematian, tetapi diteruskan dari zaman ke zaman, dari jiwa-jiwa mulia Muhajirin (para sahabat yang hijrah dari Makkah ke Madinah) dan Anshor (para sahabat yang sudah tinggal di Madinah sebelum Rasulullah hijrah), kepada para aimmatunal akromiin, pewaris kemuliaan khusyu’, pewaris budi pekerti mulia, orang-orang yang berjiwa penyantun, orang-orang yang berjiwa tabah dan bersabar, orang-orang yang menjadi cermin ketaqwaan kepada Allah.

Hadirin hadirot yang dimuliakan Allah. Maha suci Allah, yang menjadikan nama-nama-Nya yang Maha luhur, sebagai pembuka kasih sayang-Nya; “Qulid ’ullaaha awid’ur rahmaan wa lillaahil asmaaul husnaa”, panggillah Allah, panggillah Arrahman, serulah Dia Allah, serulah Dia Arrahman, dan Dialah Allah yang memiliki nama-nama yang Indah. Semakin kita sebut nama Allah dengan jiwa kita, semakin terindahkan jiwa kita dengan keindahan Allah, yang cahayanya menerangi hari-harimu, walaupun dalam keadaan malam yang gelap gulita, jiwamu akan tetap terang benderang dengan cahaya kenikmatan dan cahaya kesejukan, itulah cahaya Allah. Sehingga Rasul bersabda, diriwayatkan oleh imam Bukhori dalam shohihnya: “Barang siapa yang menghafal 99 nama Allah, maka ia akan masuk kedalam surga-Nya Allah”.

Alangkah murahnya surga ditawarkan kepada kita, kita bertanya; lalu cukupkah dengan menghafal asmaul husna? Betapa murahnya sampai kepada surga berupa istana yang abadi, hanya dengan menghafal asmaul husna, cukupkah?

Hadirin hadirot, nama-nama Allah lebih cukup dari pada mensyafa’ati seluruh dosa hamba-Nya di alam semesta, satu nama Allah, akan tetapi bukan berarti kita tidak perlu ibadah-ibadah yang lain, terutama yang fardhu, akan tetapi dengan menghafal nama-nama Allah ini, sang Nabi membukakan kunci kemuliaan pada kita, Allah akan menuntun kita pada seluruh kemuliaan ibadah, akan dibangkiitkan sifat-sifat luhur dalam budi pekertinya, ia kan terus dituntun oleh Allah, dalam kemuliaan, kepada kemuliaan, kepada kesuciaan, kepada taubah, kepada istighfar, kepada perbuatan baik, kepada memaafkan sesama, kepada akhlak mulia, sampai wafat dalam husnul khotimah dan masuk kedalam surga-Nya Allah.

Demikian indahnya sang Nabi membukakan bagi kita, cahaya-cahaya keindahan Allah yang kita dapatkan kelak, dengan kebahagiaan yang kekal. Cara-cara mudah terus diajarkan oleh sang Nabi, ada hal-hal yang sulit, hal yang berupa fardhu jalankan, bila kita tahu hakekatnya, sungguh tidak ada yang sulit dan tidak ada yang berat, akan tetapi sang Nabi memberi cara-cara mudah juga, untuk terus menopang umatnya, agar sampai kepada surganya Allah.

Dalam hadits ini, kita baru tadi membaca, bagaimana keadaan sang Nabi, menutup seluruh kesulitan umatnya, kegundahan umatnya dan permasalahan umatnya, ditutup dalam doa dan munajat: “Allahuma inni ‘audzubika minal hammi wal hazan”, Wahai Allah aku berlindung kepada-Mu daripada kegundahan dan kesedihan, gundah dan kesedihan itu menyiksa, menyiksa kehidupan umatnya, sehingga beliau meminta kepada Allah dan mengajarkan umatnya untuk selalu berdoa dengan doa ini, dan doa ini mujarab, dan demikianlah sang Nabi mengajarkan kepada kita untuk selalu mengadu kepada Allah, dalam segala permasalahan, dalam kegundahan mengadunya kepada Allah, dalam kesedihan mengadulah kepada Allah.

Dan juga Rasul meneruskan haditsnya; Wa a’udzubika minal jubni wal bukhldan juga berlindung kepada sifat pengecut dan sifat kikir, Sifat pengecut ada pada jiwa manusia, sifat kikir ada pada jiwa manusia, dan juga sifat malas ada pada jiwa manusia, sifat lemah ada pada jiwa manusia, “Wal ‘ajzi wal kasal”, dan juga sifat lemah dan sifat malas, Lemah, bukan karena tubuhnya, akan tetapi barangkali ditimpa penyakit demi penyakit, lemah, atau barangkali tubuhnya kuat tetapi jiwanya yang lemah, atau sifat malas, ini sifat-sifat buruk, ditutup oleh sang Nabi, dan juga dari pada terjepit oleh hutang dan juga dikuasai atau dizholimi oleh penguasa, ini kita lihat, pintu-pintunya syaithan yang masuk kepada kita telah ditutup oleh Nabi kita Muhammad, doa ini mujarrab, jika kita tidak percaya silahkan, jika sedang datang gundah yang sangat dahsyat kedalam jiwa, baca doa ini, telah diajarkan oleh Nabi kita Muhammad, akan kau lihat cahaya kebahagiaan dan kecerahan jiwa muncul dari dirimu, darimana? Dari keberkahan tuntunan Nabi kita Muhammad. Jika sedang dalam puncak kesedihan, entah dalam masalah apa, obatnya mana? Doa yang diajarkan Nabimu.

Percayalah kepada Nabimu, sungguh kita lebih berhak percaya kepada Nabi kita, dari pada kepada orang lain. Dokter memberikan obat kepada kita, ini obat penenang, ada obat penenang dari Nabi kita utusan Allah, sayyidina Muhammad, ada penawar kesedihan, datang resepnya dari Nabimu Muhammad Rasulullah, ada cara untuk lepas dari kemalasan, lepas dari pada rasa lemah, jiwa yang lemah, tubuh yang lemah, obatnya ada pada Nabimu, ambil resepnya kepada Nabimu, angkat tanganmu untuk bermunajat, beda orang yang berdoa dari dirinya sendiri atau berdoa ia dari dirinya dan mengikuti sunnah Nabinya, jauh berbeda, jauh lebih indah dimata Allah, karena ucapan yang kau ucapkan itu, telah pernah keluar dari bibir mulia sayyidina Muhammad, karena ucapan itu diucapkan oleh para muhadditsin, oleh para aimmmatul akromin, beda dengan ucapan yang kita buat sendiri.

Demikian hadirin, bahkan sampai dilibat hutang, banyak diantara muslimin muslimat, terjepit oleh hutang, ia lupa resepnya sudah ada pada Rasulullah, buktikan! Mereka yang terikat dengan hutangnya, memperbanyak doa ini, pastikan, dalam waktu yang dekat, ia akan terbebas dari hutang-hutangnya. “Wa gholabatir rijaal”, Dari penindasan para penguasa, bila ia berada dalam penindasaan, dalam kezholiman, dalam kesulitan, doa dengan doa ini, buktikan! Mana? Apakah betul tuntunan sang Nabi, buktikan al-Haq akan muncul dalam kehidupan. Makin kita mengamalkan apa-apa yang dibawa oleh sang Nabi, makin cerah hidup kita, makin mudah hidup kita.

Hadirin hadirot, kita bermunajat kepada Allah, semoga Allah memancarkan cahaya keindahan-Nya didalam jiwa kita, Ya Rahman Ya Rahim, pandanglah jiwa yang padam dari kemuliaan nama-Mu, Ya Rahman Ya Rahim, nyalakan jiwa kami dengan cahaya khusyu’, nyalakan jiwa kami dengan kemuliaan dan kelezatan munajat, Ya Rahman Ya Rahim, kami mengadukan keadaan kami, Ya Rahman Ya Rahim, inilah jiwa-jiwa kami, berkumpul dimajelis Rasulullah, kami datang kesini Robbi, jangan kau jadikan kami keluar dari majelis ini masih membawa dosa, terkecuali Kau hapuskan seluruh dosa-dosa kami, dan cabut keinginan kami untuk bermaksiat, gantikan dengan keinginan untuk beribadah, yang diantara kami, barangkali diantara saudara-saudara kami yang hadir, masih ada yang malas melakukan sholat, cabut kemalasannya dan gantikan dengan taubah, gantikan kepada mereka dengan lezatnya sholat, lezatnya sujud, Ya Rahman Ya Rahim, jika ada diantara kami yang masih terjebak dalam permasalahan, terjebak dalam kesulitan, bebaskan seluruh kesulitan kami Ya Robb, singkirkan kemalasan kami Ya Robb, singkirkan kegundahan kami Ya Robb, singkirkan kesedihan kami Ya Robb, singkirkan seluruh hutang-hutang kami Ya Robb, Ya Allah Ya Allah, Ya Allah Ya Allah, Ya Allah Ya Allah, Ya Allah Ya Allah, Ya Allah Ya Allah, Ya Allah Ya Allah, Ya Allah Ya Allah, Ya Allah Ya Allah, Ya Allah Ya Allah. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzal Jalali wal Ikrom.

Hadirin hadirot. Dia yang Maha melihat, melihatmu dan telah berfirman: “Qulid ’ullaaha“ panggillah Dia Allah dan Dia Arrahman disaat kau berdoa dan bermunajat, sebutlah nama-Nya, seindah-indah sebutan, sebutan dengan jiwa yang terdalam akan meruntuhkan seluruh kesulitan kita dunia dan akhirat, serulah dengan keindahan dan keagungan nama-Nya, sedemikian banyak nama yang kita sebut, Robbi jadikan setiap kami menyebut nama-Mu Kau angkat derajat kami lebih dekat, setiap kali kau memanggil nama-Nya, kau terangkat selangkah lebih dekat kehadhirat-Nya. Mendekatlah hadirin! Mendekatlah kepada Allah! Mendekatlah kepada yang Maha Melihatmu! Mendekatlah kepada yang Maha Kaya Raya! Mendekatlah kepada Maha Raja langit dan bumi, panggillah nama-Nya, yang setiap satu kali kau memanggil-Nya, kau terangkat jauh lebih dekat kehadhirat-Nya, maka mendekatlah! maka mendekatlah! maka mendekatlah! Ya Allah Ya Allah, Ya Allah Ya Allah, Ya Allah Ya Allah, Ya Allah Ya Allah, Ya Allah Ya Allah, Ya Allah Ya Allah, Ya Allah Ya Allah, Ya Allah Ya Allah, Ya Allah Ya Allah. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzal Jalali wal Ikrom Ya Dzat thouli wal in’aam.

Hadirin hadirot yang dimuliakan Allah, kita terus bermunajat untuk bangkitnya kemuliaan muslimin mulimah, agar Allah jadikan sebagai fatah besar, sebagai kemenangan besar, bagi muslimin muslimat didunia, dengan persatuan dari pada masing-masing kelompok, dengan perayaan maulid Nabi Muhammad. 

[Oleh: Guru Mulia Kita Al Marhum Habib Mundzir Al Musawa, Senin 10 Maret 2008]