BTemplates.com

Selamat Datang Di Website Majelis Al-Badar, Komunitas Online Para Pecinta Rasulullah...

Kamis, 18 Juli 2019

Demi Menuntut Ilmu Biarlah Menangis Sekarang Daripada Menyesal Kemudian

Disarikan daripada tulisan Guru Mulia Al-Habib Quraisy Baharun.

Memiliki anak yang soleh sholehah dan berbakti pada orang tua adalah dambaan setiap orang, karena anak seperti ini adalah asset dan investasi masa depan dunia akhirat bagi para orang tua. Dan pesantren menjadi tujuan utama dalam mendidik dan membentuk anak sesuai dengan impian tersebut.

Sayangnya, banyak orang tua yang tidak kuat mental ketika mengirimkan anaknya mondok menuntut ilmu jauh dari kampung. Mereka mengira akan sama saja dengan menyekolahkan anak dekat-dekat rumah. Akhirnya, sebagian dari wali santri gagal, putus di jalan karena hatinya belum kokoh. Untuk itu, melalui halaman ini saya ingin memotivasi para orang tua atau calon wali santri untuk mempersiapkan hal-hal berikut saat memondokkan putra-putri mereka.

Tips sederhana yang biasa kami anjurkan kepada setiap orang tua yang mengirimkan anaknya ke Pondok Pesantren, Kami mengenalnya dengan di singkat dengan istilah TITIP:

1. Tega
Huruf "T" yang pertama adalah Tega. Orang tua harus tega meninggalakan anaknya di pondok, biasanya para ibu punya sindrom gak tegaan. Yakinkan pada diri kita, bahwa di pesantren putra-putri kita di didik bukan di buang, di edukasi bukan di penjara. Harus tega, karena pesantren adalah medan pendidikan dan perjuangan. Yakinlah keadaan anak kita jauh lebih baik di banding keadaan saat Nabi Ibrahim meninggalkan putranya di gurun yang tandus tidak ada pohon sekalipun, apalagi warung.

ربنا إني أسكنت من ذريتي بواد غير ذي زرع


"Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak ada tanam-tanaman…". [Surah Ibrahim, ayat: 37]

2. Ikhlas
Huruf I”… Ikhlas. Sebagaimana kita sadar, bahwa anak kita di didik dan di ajar, kita juga harus ikhlas putra-putri kita menjalani proses pendidikan itu; di latih, di tempa, di urus, di tugaskan, di suruh hafalan, di batasi waktu tidurnya, dan sebagainya. Kalau merasa anak kita di buat tidak senyaman hidup di rumah, silahkan ambil anak itu sekarang juga. Pondok Pesantren bukan hotel, tidak menyediakan pesanan. Lagi pula, guru dan ustadz belum tentu dibayar dari uang kita.

3. Tawakkal
Huruf "T" kedua adalah Tawakkal. Setelah menetapkan hati untuk tega dan ikhlas, serahkan semua pada Allah. Berdoalah! Karena Pondok Pesantren bukan tukang sulap, yang dapat mengubah begitu saja santri-santrinya. Kita hanya berusaha, Allah yang mengabulkan doa, dan doa orang tua pada anaknya pasti dikabulkan. Minta juga anak untuk rajin berdoa karena doa penuntut ilmu mustajabah.

4. Ikhtiar
Huruf "I" kedua adalah Ikhtiar. Untuk poin ini yang utama adalah dana, tidak semua pondok merupakan lembaga amal. Banyak pondok yang tidak bisa menggaji ustadznya, masa’ harus di bebani dengan membiayai santrinya juga. Imam Syafi’i sendiri berpesan mengenai syarat menuntut ilmu adalah dana. Insya Allah, semua yang kita bayarkan pasti kembali pada anak-anak kita.

5. Percaya
Yang terakhir Huruf "P"... Percaya. Percayalah bahwa anak kita di bina, betul-betul dibina. Semua yang mereka dapatkan di pondok adalah bentuk pembinaan. Jadi kalau melihat anak-anak kita di perlakukan bagaimanapun, percayalah itu adalah bentuk pembinaan.Jadi, jangan salah paham, jangan salah sikap, jangan salah persepsi.

Jangan sampai, ketika kita berkunjung menjenguk anak, kebetulan melihat putra-putrinya sedang mengangkut sampah, kemudian wali santri mengatakan “ngak bener ini pondok, anak saya ke sini untuk belajar, bukan jadi pembantu”.

Ketahuilah … putra-putri kita pergi ke pesantren untuk kembali sebagai anak berbakti. Jangan beratkan langkah mereka dengan kesedihanmu. Ikhlaskan, semoga Allah rahmati jalan mereka.

Izinkan kami menutup tulisan ringkas ini dengan sabda Nabi Muhammad shallallahu alayhi wasallam.

زر غبا تزدد حبا


"Berkunjunglah jarang-jarang agar cinta makin berkembang"[Hadits Riwayat Abu Dawud dan Ibnu Hibban]

"Semoga Bermanfaat"

Semoga Allah jadikan anak-anak kita, anak-anak yang sholeh dan sholehah, Aamiiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Maaf, jika anda berkomentar tolong sertakan nama dan alamat apabila anda pakai "anonymous" (tanpa identitas), terima kasih...