قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ
Rasulullah ﷺ bersabda: "Akan datang kepada manusia suatu masa yang ketika itu orang yang berpegang teguh pada ajaran agamanya bagaikan menggenggam bara api". [Di riwayatkan Imam Tirmidzi dalam kitabnya Al-Jami', Hadits no: 2260, cetakan Maktabah Al-Ma'arif - Riyadh]
Berpegang teguh pada syari'at yang sebenarnya itu berat, panas bagaikan menggenggam bara api, di caci maki, di hina, di fitnah, di kucilkan, di ancam, di takut-takuti, itu adalah hal yang wajar, itu adalah merupakan resiko (pengorbanan) dalam perjuangan, karena hal itu sudah di isyaratkan oleh sang Nabi dalam hadits tersebut.
Akan tetapi banyak diantara kita banyak yang lalai, justru mencari aman (menghindar) dari ajaran syari'at yang sebenarnya, ingin terjaga kehormatannya, lancar usahanya, sehingga rela menjadi orang munafiq yang justru hal itu yang pada hakikatnya membuatnya mengundang adzab Allah subhanahu wa ta'ala. Sebagaimana di isyaratkan oleh Allah dalam Al-Qur'an dalam surah Al-Baqarah, ayat: 14-16:
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman (orang baik), mereka mengatakan: "Kami telah beriman" (kami orang baik). Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka (teman yang sama-sama syaitan), mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami bersama dengan kalian, kami hanyalah main-main (pura-pura)".
ٱللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِى طُغْيَٰنِهِمْ يَعْمَهُونَ
Allah pasti yang akan membalas permainan mereka, (dan membiarkan mereka) terpedaya (dalam kesesatan mereka, yakni melanggar batas disebabkan kekafiran (terombang-ambing) dalam kebingungan tanpa tujuan atau pegangan.
أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ ٱشْتَرَوُا۟ ٱلضَّلَٰلَةَ بِٱلْهُدَىٰ فَمَا رَبِحَت تِّجَٰرَتُهُمْ وَمَا كَانُوا۟ مُهْتَدِينَ
Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk (artinya mengambil kesesatan sebagai pengganti petunjuk) maka tidaklah beruntung perniagaan / usaha mereka (bahkan sebaliknya mereka merugi, karena membawa mereka ke dalam neraka yang menjadi tempat kediaman mereka untuk selama-lamanya) Dan tidaklah mereka mendapat petunjuk hidayah / petunjuk (disebabkan perbuatan mereka).
[Makna ayat di ambil dari Kitab Tafsir Al-Jalalain, Al-Baqarah ayat 14-16]
Oleh karena itu, janganlah kita lalai, pegang teguhlah syari'at agama ini apapun resikonya, dan janganlah sampai kita tergolong dari bagian kemunafikan orang-orang munafiq.
Semoga Allah jadikan kita, keluarga kita, anak cucu kita, selalu berpegang teguh pada syari'at islam yang lurus, serta di jauhkan dari sifat-sifat kemunafikan, sehingga semua terselamatkan dari adzab Allah subhanahu wa ta'ala. Aamiiin....
Demikian hadits yang terbaca dalam Majelis Rutinan Ratib Al-Haddad edisi Ahad 22 September 2019 di Majelis Al-Badar.