BTemplates.com

Selamat Datang Di Website Majelis Al-Badar, Komunitas Online Para Pecinta Rasulullah...

Kamis, 21 September 2017

Kesedihan Di Hari Valentin

Pada 14 Februari pemuda pemudi kita berulah, ada apa dengan mereka?, mereka membuat upacara tasyakkuran kah?, bukan, mereka merayakan hari Valentin, hari kasih sayang yang bila kita dalami maknanya hari itu lebih lugas disebut “Hari Perzinahan Sedunia”.

Sanubari kita menjerit.., ada apa dengan adik-adikku?, ada apa dengan anak-anakku?, mereka muslimin muslimat namun hati mereka di Gereja, semua kabar yang datang dari Gereja mereka terima bulat-bulat, semua yang dirayakan oleh Abdi Gereja merekapun turut merayakannya, mereka gembira dengan apa-apa yang menggembirakan para Abdi gereja, dan mereka ikut apa saja yang diajarkan oleh Abdi Gereja, pesta, festifal musik, perayaan natal, tahun baru, dan kini hari kasih sayang, yaitu hari Valentin, adik-adik kita dan anak-anak kita yang muslimin muslimat sungguh hati mereka terikat di Gereja, kiblat mereka Gereja, apa saja yang dikatakan indah di Gereja maka mereka memanutnya, apa saja yang dikatakan buruk di gereja maka mereka menghinakannya.

Sebaliknya apa saja yang dikatakan oleh Allah dan Rasul Nya mestilah disaring dulu, banyak yang sudah tidak logis, poligami, ucapan salam, dan banyak lagi sunnah yang diludahi oleh muslimin muslimat karena Jijik terhadap sunnah Nabi mereka, mereka beramai ramai menentang sunnah Nabinya.

Duh.. Gusti.. cukup.. cukup… hari natal dan tahun baru meriah dengan tawa terbahak bahak dan pesta gembira, dan beberapa hari kemudian perzinahan memenuhi pelosok bumi mayoritas muslimin di malam Valentin, Rabbiy… Tuhanku.. Tuhanku… kami lari berlindung kepada Mu dari kemurkaan Mu dan cobaan Mu, Rabbiy kasihanilah kami.., kasihanilah kami.., kasihanilah kami...

Kuseru segenap pembaca yang budiman, saudara dan saudariku yang kumuliakan, bangkitlah untuk menjadi pelopor kebangkitan Sunnah, bangkitlah untuk menyingsingkan baju untuk mendukung dan membela Allah, rumah-rumahmu, adik-adikmu, anak-anakmu, teman-temanmu, sudah berkiblat kepada gereja dalam segala hal yang mulia dimata mereka, dan sedikit demi sedikit meninggalkan Allah, semua kelompok sudah terjebak oleh jaring-jaring gereja, konglomerat muslimin, politikus muslimin, pemuda pemudi muslim, anak-anak muslimin, bahkan kini fuqara muslimin lari ke gereja dan memilih disuapi makanan yang sudah dibubuhi kalimat kemurkaan Allah.

Tuhanku… Tuhanku… kami merintih dan bersujud ke hadirat Mu, sembah sujud kami siang dan malam hanya untukmu Rabbiy.., kami meminta hujan keberkahan dan hidayah atas saudara-saudara kami yang terjebak dalam kehinaan, sungguh bila mereka melihat lolongan para teman-temannya yang dholim dan fasiq di dalam kubur niscaya mereka tak henti menangis dalam sujud mengemis belas kasihan Mu atas dosa-dosa, sungguh... bila mereka melihat Dzat Mu Yang Maha Luhur niscaya mereka akan bertekuk lutut dan bersimpuh sujud pada Mu dan menyesal dengan sejuta penyesalan, mereka akan meninggalkan semuanya demi memilih Mu Rabbiy.., mereka akan bersabar 1000 tahun dalam kelaparan, mereka rela ditimpa musibah seumur hidup, asalkan dapat memandang Dzat Mu Yang Maha Agung.., Rabbiy.. maafkan dan kasihanilah mereka.. berilah mereka hidayah.. sungguh mereka tak mengetahui..

Kami mengangkat kedua telapak tangan penuh dosa ini, dengan membuka gerbang harapan seluas luasnya dalam sanubari kami, serta munajat yang berpadu dengan munajat Nabi Mu yg termulia, Nabi Muhammad yang bermunajat dengan kedua pipi dibasahi air mata seraya berseru…"Wahai Allah beri hidayah pada kaumku, sungguh mereka tak mengetahui".., dan kami menyambung lidah nabi kami, dan kamipun bermunajat.. Wahai Allah beri hidayah pada kaumku, sungguh mereka tak mengetahui...

[Oleh: Guru Mulia Kita Al Marhum Habib Mundzir Al Musawa, Pada 16 Februari 2007]