BTemplates.com

Selamat Datang Di Website Majelis Al-Badar, Komunitas Online Para Pecinta Rasulullah...

Senin, 18 September 2017

Ketika Belahan Hati Wafat

Limpahan Puji Bagi Sang Matahari Kelembutan yang selalu bersinar cerah tak mengenal redup dan terbenam, Limpahan Shalawat dan Salam atas Nabi dan Imam Tunggal kami Sayyidina Muhammad yang memimpin seluruh manusia di hari kiamat kelak, Maha Suci Allah, Maha Raja Yang Menegakkan Kerajaan Alam dengan segala keindahan dan kemegahan,

Maha Suci Allah Yang Maha Menghamparkan Bumi dengan segala isi dan keajaibannya, ditebarkannya seluruh benda, bebatuan, hewan, tumbuhan, yg setiap satu dari makhluk makhluk itu kesemuanya dirangkai Nya dari trilyunan sel dan molekul yg masing masing sel itu bekerja bagai para pekerja yg tak mengenal lelah dalam tugasnya, milyaran sel yg menjadi rangkaian mata, milyaran sel yg menjadi rangkaian telinga, milyaran sel yg merekam penglihatan, pendengaran, pertumbuhan rambut, pertumbuhan tubuh dan tugas tugas lainnya.

Maha Suci Allah, Yang Menciptakan Adam dari segenggam tanah lumpur.. maka ditumbuhkan Nya tubuh Adam dengan segala kesempurnaan sebagai mesin yg paling sempurna di Bumi, Maha Suci Allah Yang Maha Menghembuskan Ruh ke tubuh Adam, dan lalu Dia Menyimpan milyaran sel manusia penduduk bumi didalam Sulbi Adam.. Lalu seluruh sel itu masing masing menanti Pengaturan Sang Maha Raja untuk berpindah pindah dari sulbi ke sulbi.. setiap dari mereka hidup dan menunggu saat dan ketentuan Sang Pemilik Kehidupan, Maha Suci Allah, Yang Maha Hidup dan Maha Tunggal Menciptakan Kehidupan dan meminjamkannya pada ciptaan ciptaan Nya di Alam.

Tiada satupun dari yg hidup dimuka bumi ini hidup dengan keinginannya, mereka hidup tanpa didahului keinginan mereka untuk hidup.., mereka hidup karena telah didahului keinginan Yang Maha Memiliki Kehidupan.., Lalu trilyunan sel hidup itu berpisah…, sebagian wafat sebelum mencapai kehidupan alam rahim, karena onani, mimpi junub atau sebab lainnya, lalu sebagian lainnya pun menanti di Pintu Gerbang Alam Rahim untuk menunggu keputusan, ternyata hanya satu sel saja yg diizinkan untuk menghuni Alam Rahim, maka milyaran Sel hidup itu tunduk patuh pada Kehendak Sang Penciptanya, untuk wafat dalam Samudera Ketentuan Nya, kejadian seperti ini terjadi setiap kejap di permukaan Bumi.., maka hiduplah sang Sel Tunggal di Alam Rahim dalam Bimbingan Kesempurnaan Nya, maka sel itu ditumbuhkan Nya menjadi segumpal darah, dan lalu ditumbuhkan Nya menjadi segumpal daging, lalu ditumbuhkan Nya menjadi anggota tubuh yg sempurna..

Bayi itu hidup dalam Bimbingan Tunggal Kasih Sayang Nya yang Maha Sempurna sebelum ia disentuh dan dikenal oleh Ibunya, Dialah Maha Tunggal Mengasuh Kita sebelum kita dikenal oleh ayah dan bunda, dia pula Yang Maha Mengasuh kita sejak sel kita masih menempati tubuh Adam.

Setelah proses penciptaan Nya sempurna, maka ia titipkan sebagian Kasih Sayang Nya pada ayah dan ibu, dipenuhi Nya sanubari keduanya dengan kasih sayang.. Maka Luluslah sang Bayi untuk hidup bertugas ke Alam Dunia, dengan berjuta bayi lainnya yg tak dikehendaki Nya untuk menginjak kehidupan Bumi Milik Nya, cukuplah mereka hanya sampai alam rahim dan lalu kembali pada Cahaya Ketentuan Nya. Lalu Rangkaian milyaran sel ini hidup saling mengisi antara ayah ibu dan anak.., ayah harus bertanggungjawab dengan amanat yg dititipkan Nya, demikian pula Ibu, dan sang anak harus pula bertanggungjawab atas kasih sayang ayah bundanya, Mereka diberi Nya izin tinggal di Bumi Nya, makan dan minum dari seluruh ciptaan Nya, bersenang senang menikmati keindahan Ciptaan Nya dan mengambil manfaat dari apa saja yg kesemua itu adalah Milik Nya, dicipta Nya Matahari sebagai penerang dan dijadikan Nya Bumi berputar agar siang dan malam membuat manusia tak bosan dan jemu melewati kehidupan dan agar mereka mengerti hitungan tahun dan masa.

Ditumbuhkan Nya tetumbuhan dari permukaan Bumi dengan berjuta jenis.., ada yg menjadi Buah buahan beragam rasa, sayuran, pohon yg rindang dan bunga bunga yg Indah, hewan hewan ternak, serangga, burung burung, sebagai makanan, bahan rumah, penghibur, dan bermacam macam manfaat bagi para keturunan Adam yg menghuni Bumi Nya, dan tak satupun dari segalanya itu hidup dan Lahir dimuka bumi dari keinginan mereka sendiri, sebagian dari mereka diberi Nya izin tinggal sesaat, lalu berpindah ke alam barzakh, adapula yg diizinkan Nya tinggal di Bumi Nya sehari, sebulan setahun, bahkan seratus tahun.. masing masing tinggal di bumi dan saling mendahului satu sama lain untuk mencapai Barzakh, yg ditinggal akan kehilangan dan sedih pada yg meninggalkan, demikianlah Bumi Mencatat memori historinya setiap detik sejak turunnya Adam hingga hari akhir kelak, perpisahan telah terjadi sejak semua trilyunan sel itu berkumpul di sulbi Adam as, ada kelompok yg terdahulu, meninggalkan sel sel saudaranya untuk menghuni alam rahim Siti Hawa, lalu milyaran sel dari kelompok pertama itu menanti di gerbang Alam Rahim Hawa, ternyata hanya dua dari mereka yg ditentukan menghuninya, dan sisanya wafat dalam Kewibawaan Takdir Nya, menjadi pendahulu ke alam barzakh… lalu berangkatlah kelompok kedua, milyaran sel itupun meninggalkan sulbi Adam menuju Rahim Siti Hawa, maka hanya dua sel saja yg diizinkan menghuninya, maka perpisahan pun terjadi, demikian dan demikian setiap kejap perpisahan terjadi di alam sulbi, di alam rahim, di alam dunia, di alam Barzakh dan di hari kiamat.. masing masing saling mendahului satu sama lain.

Tiadalah kehidupan terkecuali pasti menemui kematian, tiadalah perkumpulan terkecuali menemui perpisahan, dan kesemua yg ada diatas tanah, akan kembali ke tanah.., sebesar apapun dan semewah apapun gedung dan perumahan.., tetap akan mengalami kehancuran, tidak beda antara kaya dan miskin, pejabat dan budak, tua dan muda, lelaki dan wanita, terhormat mulia atau penjahat keji, kesemuanya sama akan kembali kedalam bumi sebagai bangkai yg menjadi santapan hewan didasar bumi, ini semua merupakan Lambang Bahwa Dia Lah Yang Maha tunggal menguasai Keabadian dan kehidupan..,

Ah.. wahai saudaraku, tenanglah.. anda akan menyusul putra putra anda dalam waktu cepat atau lambat, namun pasti.. Putra anda tak akan kemana mana, hanya berpindah kamar yg hanya dipisahkan satu pintu yg pasti akan terbuka pd waktunya nanti. Bersyukurlah atas nikmat itu, dia sedang bermain puas dalam kelembutan Yang Maha Tunggal, mereka tak sedih berpisah dengan kedua orang tuanya, percayalah.. mereka dalam kesenangan.., kebahagiaan..,

Dalam suatu hari Rasul kedatangan sepasang suami istri yg mengadukan kematian putri mereka, kalau putrinya bisa hidup lagi maka mereka akan masuk islam, maka Rasul minta ditunjukkan dimana putri kecil itu dimakamkan, lalu Rasul memanggilnya, “Wahai Fulanah binti Fulan, bangkitlah dengan izin Allah..”, maka bangkitlah sang bocah dari kuburnya, lalu Rasul bertanya : “Maukah kau kembali kepada kedua orang tuamu atau kembali ke alam kubur?”, maka si bocah menjawab : “aku ingin kembali ke alam kubur..!”, Rasul menjawab : “ini kedua ayah dan ibumu yg memintaku menghidupkanmu, mereka tak tahan berpisah denganmu, mereka akan mencurahkan kasih sayangnya padamu..”, maka bocah itu menjawab : “aku telah menemukan kasih sayang yg sangat lembut dan lebih indah dari kasih sayang ayah ibuku, membuatku lupa pada kasih sayang kedua orang tuaku, aku ingin kembali kepada Tuhanku Yang Maha Lembut”. maka anak itupun diizinkan kembali wafat oleh Rasul, kembali kepada Allah…, Samudera Kasih Sayang Yang Maha Tunggal Menciptakan Kasih sayang dan kerinduan, lalu menebarkannya di sanubari trilyunan keturunan Adam.

Rasul menjelaskan, bahwa ketika hari kiamat, saat setiap huruf yg kita ucapkan dipertanggungjawabkan, saat setiap manusia harus bertanggung jawab atas setiap nafasnya dan setiap debu yg diinjaknya, maka mereka harus menemui seleksi terakhir… seleksi pertama adalah seleksi memasuki alam rahim, seleksi kedua adalah memasuki alam dunia, seleksi ketiga adalah memasuki alam barzakh, dan seleksi terakhir adalah Pengadilan Agung untuk memisahkan mereka ke surga atau neraka.

Allah berfirman : “HARI DIMANA PARA PENDOSA ITU BERHASRAT KALAU BISA SELAMAT DARI AZAB DENGAN MENUKAR AZAB ITU DENGAN ANAK ANAKNYA, DAN DENGAN SUAMI ATAU ISTRINYA, DAN DENGAN KELOMPOKNYA YG (padahal dahulu dimasa hidupnya) SELALU MENOLONGNYA, ATAU MENUKAR DENGAN SELURUH PENDUDUK BUMI HINGGA BISA BEBAS DAN SELAMAT, SUNGGUH TIDAK..!, (tak akan bisa mereka menukarnya) SUNGGUH AZAB NERAKA ITU KELAK BERGEJOLAK DAN BERGEMURUH, (api dahsyat) YANG MENCERAI BERAIKAN TULANG RUSUK DAN SENDI, MEMANGGIL NAMA NAMA MEREKA YG BERPALING (dari perintah Allah) DAN MENOLAK…….”. (QS Al Ma’arij 12-17). dan saat seperti itulah ada sekelompok anak anak yg bermain main di Gerbang Sorga, mereka tak mau masuk kedalam sorga sebelum kedua ayah dan ibu mereka dibebaskan Allah, dan Allah memerintahkan anak anak itu memanggil nama nama ayah bunda mereka untuk segera memasuki sorga Nya, Istana Keabadian, Istana Kemewahan Yang Abadi..

Wahai Saudaraku, Putra kesayanganku pun wafat dalam usia dua tahun, ia tenggelam dan ditemukan telah mengambang di kolam tanpa nyawa, sedangkan aku sedang dalam tugas dakwah diluar kota, kuingat terakhir kali tangan mungilnya melambai gembira setelah ice cream kuberikan padanya agar ia izinkan aku pergi, kutinggalkan ia dengan kerinduan, aku mengemban tugas dakwah sang Nabi, saat aku kembali, aku menemukannya terbujur kaku tanpa nyawa, beberapa hari kemudian aku bermimpi melihatnya sedang bermain di taman yg indah bersama ayahku yg telah wafat, aku hanya berlinang airmata.. mengingat saat namaku mungkin dipanggil oleh Api Neraka untuk menebus dosa.. saat itu putra kesayanganku memanggil manggil namaku dan aku selamat, meninggalkan Kejaran Neraka,memeluk Putra kesayanganku dan menggendongnya menuju Sorga Keabadian.. bila kuingat ini maka aku bersyukur atas kematian anakku..

Demi Allah Yang telah mewafatkan anak anda, dia akan berlarian memanggil manggil ayah dan ibunya.. anda akan memeluk mereka dan mereka akan berteriak gembira, menyambut ayah dan ibunya.. dan menggenggam tangan ayah dan ibunya pada Istana Keabadian.. kejadian ini sangat indah walau hanya dikhayalkan.. Namun kejadian ini akan datang dan pasti karena Merupakan Janji dari Yang Maha Memberi dan Mencabut Kehidupan..

Maha Suci Allah.. Sujud syukurku atas Mu…

[Oleh: Guru Mulia Kita Al Marhum Al Habib Mundzir Al Musawa, Pada Februari 25, 2006]