BTemplates.com

Selamat Datang Di Website Majelis Al-Badar, Komunitas Online Para Pecinta Rasulullah...

Sabtu, 07 Oktober 2017

Faedah Kurma Ajwah

Limpahan puji kehadirat Allah yang Maha Luhur, Maha Raja langit dan bumi. Yang Maha menguasai alam semesta, beruntunglah jiwa yang memahami agungnya dzikrullah, semakin ia menyebut nama Allah, semakin terangkat derajatnya, satu kali ia menyebut nama Allah, (maka) ia setingkat lebih dekat kepada Allah.

Hadirin hadirot, diriwayatkan didalam riwayat yang tsiqoh (riwayat yang jelas), ketika dua orang ditimbang amalnya dihadapan Allah, kedua-duanya sama amalnya, cuma yang satu lebih “subhanallah” dari temannya, keduanya masuk surga, namun derajat yang satu dengan yang kedua, bagaikan langit dan bumi, perbedaan satu lafadz Allah, perbedaan satu nama Allah, dalam satu kali lafadz dicatatan amalnya, membedakan surganya bagai langit dan bumi, kenapa bisa? Karena agungnya nama Allah, karena luhurnya nama Allah, karena bercahayanya nama Allah didalam jiwamu, yang dengan itu mengangkat seluruh apa yang ada didalam jiwa, untuk lebih bersemangat, untuk lebih taat, untuk meninggalkan maksiat, meniggalkan kemunkaran, semakin banyak ia mengingat Allah, semakin jauh ia dari kemunkaran, makin banyak kau menyebut nama-Nya kau makin dekat kepada-Nya, siapa yang ingin dekat dengan Allah? Semakin hari usia kita ini, semakin hilang dimuka bumi, orang-orang yang ingin dekat kepada Allah, siang dan malam ia lewati, hari demi hari, ia lupa yang Maha dekat tetap menanti mengangkat derajatnya agar lebih dekat, dari setiap hari-harinya ia lewati demikian, tanpa ia sadari bahwa seluruh tubuhnya itu mengenal keagungan Allah, seluruh sel tubuhnya itu milik Allah, setiap debu yang ada di alam semesta ini tercantum padanya nama Allah, kekuasaan Allah, ke Maha pengaturan Allah, ke Maha Agungan Allah, ketentuan Allah, dalam setiap sel tubuh kita itu ada cahaya nama Allah, jika tangan ini bisa berbicara, ia akan mengakui bahwa ia mengagungkan Allah, jagalah sel-sel tubuh kita dari terjebaknya dan menjeratnya kepada hal-hal yang dimurkai Allah, terangi seluruh sel tubuh kamu dengan cahaya keridhoan-Nya, maka bangkitlah sang pembawa rahmatan lil ’alamin sayyidina Muhammad. tuntunan-tuntunannya terus mendorong kita kepada Allah, semakin dekat, semakin indah, semakin mulia, semakin jauh dari dosa dan neraka semakin dekat pada keridhoan dan surga Allah.

Hingga sampailah kita dimalam hari ini, pada salah satu tuntunan sang Nabi, resep dari Nabi Muhammad: “Man tashobbaha kulla yaumin sab’a tsamarootin ‘ajwatan” Barang siapa yang makan dipagi hari tujuh butir kurma ajwah ”lam yadhurrohu fi dzalikal yaumi summun wa laa sihrun” Dihari itu dia tidak akan dicelakai oleh racun dan sihir.

Tujuh butir kurma ajwah, bukan kurma biasa, kurma ajwah, apa itu kurma ajwah? Kurma yang ditanam langsung oleh tangan mulia Rasulullah, ditanam langsung di Madinatul Munawwarah oleh tangan sang Nabi, muncullah 100 pohon kurma yang ditanam sendiri oleh tangan sang Nabi butir demi butir, hingga saat ini kurma itu masih ada dan di perjual belikan, bentuknya kecil, buruk, kalau lihat bentuknya, tapi membawa keberkahan, membuat ternetralisirnya sihir dan racun, kalau kita bicara racun barangkali, kurma ajwah ini mempunyai satu kandungan tersendiri yang menjadikan semacam setrum ditubuh kita, tapi kalau sihir, bukankah itu dari alam gaib? Menunjukkan keberkahan langsung dari Robbul ’alamin untuk kurma yang ditanam langsung oleh tangan Muhammad Rasulullah, hingga sihir dan racun tidak bisa mengecoh dan mencelakainya dihari itu, tujuh butir kurma ajwah dipagi hari akan membuatnya terjaga dari sihir dan racun, alangkah hebatnya keberkahan sunnah Nabi Muhammad, alangkah indahnya sebatang pohon yang ditanam langsung oleh tangannya Rasulullah, 14 abad pohon itu terus bertumbuh, terus membawa keberkahan, terus menyingkirkan segala sihir dan racun dari tubuh orang yang memakannya, ini baru kurma yang ditanam oleh tangan sang Nabi, lebih-lebih lagi jiwamu yang mencintai sayyidina Muhammad, keberkahannya abadi, bukan sekedar sihir dan racun, keberkahannya kekal, hingga menghancurkan bukan hanya sihir dan racun, tapi dosa-dosa, kehinaan, musibah dan lain sebagainya.

Nabiyyuna Muhammad panglima besar yang mewarisi kekuatan terbesar dari kekuatan Allah, orang yang paling kuat dari seluruh makhluknya Allah, kekuatan terbesar yang ada di alam semesta ini ada pada sayyidina Muhammad, karena apa? Karena dia dekat dengan yang Maha kuat, semakin dekat seseorang kepada yang Maha kuat, dia semakin kuat lagi daripada yang lainnya, bukti jelas. Sedemikian banyak riwayat shahih dan tsiqoh (riwayat yang jelas), bagaimana alam semesta ini ditundukkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad, yang belum pernah Allah perbuat kepada hamba-Nya yang lain, alam semesta ini dikuasai penuh oleh Nabi kita Muhammad, panglima besar di alam semesta dari seluruh makhluknya Allah, ketika Allah menunjukkan kemuliaan pada sang Nabi dihari kelahirannya, sehingga bintang-bintang itu mendekat, demikian riwayat fathul bari didalam shohih bukhori, saat malam kelahiran Rasulullah, Halimatus sa’diyah mendengar, batu dan pepohonan mengucapkan salam kepada bayi nabi Muhammad, hewan dan tumbuhan itu mengenal, ini pemimpin para Nabi dan Rasul sebelum ia sendiri mengenalkan dirinya Rasulullah, benda dan tumbuhan telah mengenal beliau, Allah yang mengenalkan inilah Nabi akhir zaman.

Demikian dalam sirah Ibnu Hisyam, ketika Rasul berdagang bersama pamannya Abu Thalib, ia duduk dibawah naungan sebuah pohon, tidak kebagian untuk dinaungi pohon yang teduh karena sudah dipenuhi orang lain, pohon itupun menurun dan memberikan teduhan dan naungan untuk Nabi Muhammad, pohon mengerti siapa yang duduk dibawahnya, padahal beliau belum diangkat sebagai Nabi, belum mencapai 40 tahun usianya, sudah menjadi Rasul di alam yang ghaib, dan belum diresmikan di alam yang zhohir, tapi seluruh alam telah mengetahui inilah Nabi Muhammad, pohon sudah tahu, batu sudah tahu, langit sudah mengetahui, demikian panglima besar ini, ketika memanggil bulan, bulan pun patuh dan tergulir di udara mendatangi panggilan Rasulullah, bulan itu diperintahkan datang, (maka) ia datang, bulan diperintahkan terbelah, (maka) terbelah, ”Iqtaroba bisaa’ah wa naqoddal qomar” dekat sudah hari kebangkitan dan bulan pun terbelah, menunjukkan betapa tingginya derajat sang Nabi, dan demikian banyak, Allah memberikan contoh bagaimana Rasul ini ditaati oleh seluruh alam dan dimuliakan, dicintai dan digandrungi, bahkan gunung mencintai Nabi Muhammad, riwayat Shohih Bukhori, beliau berkata: “Hadza uhud jabalun yuhibbuna wa nuhibbuk” ini gunung uhud adalah gunung yang menyayangi aku, dan aku pun menyayangi uhud. Demikian hebatnya gunung uhud mencintai Nabi Muhammad. Aneh kalau ada umatnya yang tidak suka melihat orang mencintai Rasul.

Akhlak yang sangat agung muncul dari budi pekerti Rasulullah, beliau berakhlak kepada seluruh kelompok masyarakat, mengajari budi pekerti kepada semuanya, diriwayatkan didalam Shohih Bukhori, akhlak beliau terhadap pembantu, ada ajaran akhlak dari sang Nabi, diriwayatkan Rasul bersabda: “Bila pelayan kalian datang membawakan makanan, biarkan ia duduk bersama kalian makan, bila tidak, bawakan satu dua genggam untuknya, atau satu dua suap untuknya; Fainnahu wa hiya harrohu, karena dia itu ikut memanaskan dan memasaknya, dia punya hak makan dimakanan itu” ini indahnya akhlak Nabi Muhammad.

Al-Imam Ibnu Hajar al-Asgolani dalam kitabnya Fathul bari bi syarah Shohih Bukhori, menjelaskan hal ini, sunnah memberikan makanan kepada orang yang melayani kita, jika makanan itu sedikit, maka dengan”luqmah”, satu suap, walaupun sedikit makanan itu, sunnah memberinya atau menyuapinya saja, paling tidak mengikuti sunnah sang Nabi, ini diteruskan oleh para shahabat, kalau makanannya cuma sedikit, ada satu atau dua suap yang diberikan pada orang yang membawakan makanan itu, akhlak kepada pembantu pun, diajari oleh Rasulullah.

Dan beliau berakhlak, tidak ingin menyakiti hati orang lain, diriwayatkan didalam Shohih Bukhori, ketika beliau datang kerumah seorang budak miskin, namanya Barirah, Barirah adalah hamba sahaya, Rasul datang kerumahnya, dihidangkan satu bubur yang bercampur daging, tentunya sahabat yang lain, melihat ini, budak miskin, punya bubur yang pakai daging, syurbah lahmiyah, ini bukan makanan budak biasanya, maka satu sahabat nyeletuk; ini makanan shodaqoh ya Rasulullah, maksudnya apa? Ya barangkali betul itu makanan shodaqoh, tapi ini menyakiti hati Barirah, Rasul tidak ingin datang, Barirah dengan gembira, barangkali kebetulan ada yang menyedekahi makanan enak, wah ini untuk sang Nabi, lantas dibuka tabirnya, sehingga dikatakan; ini makanan shodaqoh ya Rasulullah, Rasul tidak mau menyakiti hati Barirah, dengan cepatnya ibrah (ibrah=mengungkap) sang Nabi menjawab: “hadza shodaqoh li barirah laa lana”, ini betul shodaqoh untuk Barirah tapi untuk kita bukan; karena apa? Ini makanan datang disedekahkan untuk Barirah, sudah jadi miliknya, dia menghidangkan pada kita, sudah bukan makanan shodaqoh lagi, saudaraku, Rasul memberikan kejelasan seperti ini, tidak ingin menyakiti perasaan Barirah yang kecewa dengan ucapan itu. Datang bawa makanan dengan gembira, barangkali Barirah pun seumur hidupnya belum pernah mencicipi bubur itu, ini makanan yang sangat mahal untuk hamba sahaya seperti Barirah, ia suguhkan kepada Rasul, dijatuhkan oleh salah seorang yang tidak bermaksud untuk menyinggung, seraya berkata; ini punya shodaqoh ya Rasul, engkau kan tidak boleh makan shodaqoh, Rasulullah? Sakit hati Barirah, Rasulullah tidak boleh makanan ini, karena makanan shodaqoh, betul, Rasul tidak akan makan makanan shodaqoh, namun ibrah (ibrah=mengungkap/ucapan) ketajaman pemikiran sang Nabi, segera menjawabnya; ini makanan shodaqoh untuk Barirah, tapi bukan untuk kita, bukan shodaqoh, maka Rasul mengambilnya dan memakannya, demikian hebatnya, akhlak sang Nabi, menjaga semua perasaan. Tidak lama kemudian Rasul berkata kepada Aisyah; ya Aisyah kapan kau bebaskan Barirah ini dari tuannya? Beli saja, harganya dan bebaskan! Aisyah berkata; betul ya Rasulullah, aku sudah kumpulkan dan menabung untuk membeli Barirah, agar ia bebas, demikian cintanya sang Nabi, kepada para fuqoro dan para hamba sahaya, demikian penghargaan beliau, tidak ingin mengecewakan orang lain.

Hadirin, hal seperti ini nampaknya remeh, tapi bila kau warisi, pasti kau akan dicintai oleh orang-orang lain. ini keberkahan sunnah Nabi Muhammad, orang yang banyak mengamalkan sunnah, apalagi akhlak beliau, pasti akan dicintai oleh orang lain, karena akhlak seperti ini, tidak pernah terlihat pada makhluk Allah yang lain, terkecuali dibawa oleh Nabi Muhammad, dari mulai butir-butiran kurma ajwah, dari mulai semua dzikir-dzikir yang menuntun kepada keluhuran, menghilangkan kesedihan, menghilangkan kemurkaan, semua diajarkan oleh Rasul, mau terhindar dari sihir ada obatnya, terhindar dari racun ini obatnya, terhindar dari kesedihan, terhindar dari kesulitan ini bacaannya, tarbiyah, sayyidul murobbi, pemimpin dari para guru-guru dan penuntun kepada keluhuran, beruntung orang-orang yang mengikuti Nabiyyuna Muhammad.

Hadirin hadirot yang dimuliakan Allah. Diriwayatkan didalam Shohih Bukhori, bahwa Rasul bersabda: “Barang siapa yang makan bawang putih atau bawang merah, jangan mendekat kepada kami dan jangan masuk masjid kami” dizaman itu, mereka itu makan bawang merah dan bawang putih langsung begitu saja, bukannya dijadikan bumbu masakan seperti sekarang, dizaman itu, menjadi makanan yang sama dengan roti, itu aromanya tidak sedap, mengganggu orang yang disebelahnya, setajam itu sang Nabi berkata; barang siapa yang makan bawang merah atau bawang putih, maksudnya menelannya hingga banyak dan bisa mengganggu orang sekitarnya karena akan bau dari mulutnya atau dari keringatnya tidak sedap, jangan mendekat kemasjid kami, jangan duduk bersama kami, jangan dekat ke masjid kami, lantas ditanya oleh para sahabat; Ya Rasulullah hadza haram? Apa ini haram makanan? Rasul berkata; hadza halal, tapi yang memakannya jangan dekat dengan kumpulan muslimin, demikian sang Nabi menjaga sebesar-besarnya, jangan sampai mengganggu orang lain, inilah hebatnya akhlak Nabi Muhammad, barangkali orang dimasjid sedang berdzikir, sedang sholat, sedang khusyu’ terganggu dengan aroma orang yang makan bawang putih dan bawang merah, akan tetapi hal ini tidak terjadi kalau ditempat kita, karena hanya menjadi bumbu masakan saja sedikit, beda kalau yang makannya banyak sebagaimana dizaman itu, dan para sahabat mengeluh karena dimasa itu tidak ada makanan saat maja’ah dan kelaparan, yang ada adalah itu, maka Rasul memperbolehkannya, akan tetapi jangan masuk ke masjid, demikian ta’zhimnya sang Nabi kepada masjid, ta’zhimnya dan pengagungan sang Nabi ke baitullah, pengagungan sang Nabi kepada yang hadir dirumah-rumahnya Allah.

Rasul (pada) 14 abad yang silam, telah selesai risalahnya, dan beliau meninggalkan tuntunan dan sunnahnya, yang diteruskan dari zaman-kezaman, 14 abad ini bukan waktu yang singkat, akan tetapi Allah, tetap menghidupkan jiwa umatnya, untuk terus mengikuti beliau. Dan kita lihat Robi’ul awal tahun ini, jauh lebih dahsyat dari robi’ul awal tahun yang lalu, dan Robi’ul awal tahun yang lalu, lebih hebat dari tahun yang sebelumnya, ini menunjukan kehendak Allah, untuk terus meningkatkan keadaan muslimin dan memperbaiki keadaan mereka, sambut kedatangan Robi’ul awal ini dengan kebangkitan semangat kita.

Hadirin hadirot, saya tidak berpanjang lebar, karena waktu, kita bermunajat kepada Allah, semoga Allah mensukseskan Robi’ul awal ini dengan kesuksesan yang jelas, Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal Ikrom, jadikanlah Robi’ul awal ini kebangkitan muslimin muslimat, jadikanlah Robi’ul awal ini kemenangan Rasulullah, Robbi kami belum pernah melihat Robi’ul awal sedahsyat tahun ini, maka Robbi pastikan setelah Robi’ul awal ini, gelombang hidayah terus menghujani Jakarta dan sekitarnya, Robbi kami belum pernah melihat pemuda pemudi yang bangkit mencintai Nabimu sedahsyat tahun ini, maka jadikan tahun ini tahun gemilang bagi umat Nabi Muhammad.

Hadirin hadirot ikutlah berjuang dalam dakwah, ikutlah berjuang dalam kebangkitan umat, terjunlah dengan jiwa dan ragamu, dan kita bermunajat kepada Allah, mendukung kebangkitan muslimin muslimat dipermukaan bumi, fa quuluu Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, hadirin hadirot ingatlah setiap satu kali kau menyebut nama-Nya, kau terangkat semakin dekat kehadhiratnya, tingkatkan derajatmu lebih tinggi setingkat lagi bagaikan langit dan bumi dari sebelumnya, maka sebutlah nama-Nya dengan segenap pengagungan, sebutlah nama-Nya dengan segenap pemujaan, inilah cahaya terbesar dari seluruh alam semesta, yang membuat alam semesta ini padat, dan Maha bekuasa atas setiap butir yang ada di alam semesta ini, fa quuluu Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah, Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzal Jalali wal Ikrom.

Dukunglah hadirin hadirot, dakwah Nabimu Muhammad Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah, Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzal Jalali wal Ikrom.

[Oleh: Guru Mulia Kita Al Marhum Habib Mundzir Al Musawa, Senin 17 Maret 2008]